-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Lima Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor, Puluhan Warga Mengungsi

Selasa, 11 November 2025 | 23.58 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-11T16:58:59Z


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat lima kecamatan terdampak bencana alam banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Peristiwa ini menyebabkan satu jembatan gantung putus serta sejumlah jalur utama penghubung antardesa dan kecamatan terputus sementara.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, mengatakan bahwa laporan sementara menunjukkan banjir dan longsor melanda wilayah Kecamatan Mande, Cugenang, Naringgul, Cidaun, dan Tanggeung. Meski tidak ada korban jiwa, sedikitnya 22 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat aman.

“Laporan sementara, banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Cidaun dan Tanggeung. Dampaknya, jembatan gantung di Kecamatan Tanggeung putus dan tanggul pembatas sungai di Cidaun ambrol, sehingga warga diimbau untuk mengungsi,” ujar Asep di Cianjur, Selasa (11/11/2025).

Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di beberapa titik di Kecamatan Naringgul, Cugenang, dan Mande. Di Kecamatan Cugenang, sebanyak 10 KK mengungsi ke rumah sanak keluarga, sementara di Kecamatan Mande, jalan penghubung antar desa dan kecamatan tertutup material longsor, menyebabkan 12 KK lainnya mengungsi.

Di wilayah Kecamatan Naringgul, longsor dilaporkan terjadi di tiga titik, menutup sekitar 10 hektare sawah dan menutup akses jalan nasional penghubung Bandung–Cianjur. Upaya penanganan darurat pun langsung dilakukan BPBD bersama dinas terkait di tingkat provinsi dan pusat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas dan kementerian terkait agar jalan yang terputus bisa segera dilalui normal kembali. Alat berat sudah diturunkan di beberapa titik longsor, terutama di Kecamatan Naringgul dan Mande,” kata Asep.

Sementara itu, untuk jembatan gantung di Kecamatan Tanggeung yang putus akibat derasnya arus sungai, BPBD tengah menyiapkan langkah-langkah cepat agar aktivitas warga tidak terhambat. Jembatan tersebut diketahui menjadi akses utama penghubung tiga desa di wilayah tersebut.

“Kami terus berupaya agar warga tidak terisolir akibat putusnya jembatan. Tim sudah dikirim bersama dinas terkait untuk penanganan cepat sekaligus menyalurkan logistik bagi warga terdampak,” ujar Asep.

Asep menambahkan, BPBD Cianjur juga telah mengusulkan pembuatan jembatan darurat di sejumlah titik strategis, sembari menunggu perbaikan permanen dari pemerintah provinsi dan pusat.

“Kami berharap langkah cepat ini dapat membantu warga agar aktivitas ekonomi dan sosial tetap berjalan, serta tidak ada daerah yang terisolir akibat bencana,” tutupnya.

BPBD Cianjur mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
×
Berita Terbaru Update