-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tokoh dan Pahlawan Berdarah Sunda: Dari Prabu Siliwangi hingga Djuanda Kartawidjaja

Sabtu, 08 November 2025 | 21.41 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-09T13:12:16Z
Foto: Ilustrasi


Tanah Sunda dikenal tidak hanya karena alamnya yang subur dan budayanya yang luhur, tetapi juga karena melahirkan banyak tokoh besar dan pahlawan yang berperan penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Mulai dari masa kejayaan kerajaan, perjuangan melawan penjajahan, hingga masa kemerdekaan, darah Sunda telah mengalir dalam diri banyak pejuang bangsa.

Berikut deretan tokoh dan pahlawan berdarah Sunda yang patut dikenang sepanjang masa.

MASA KERAJAAN: JEJAK KEJAYAAN TANAH SUNDA

1. Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja)


Prabu Siliwangi adalah raja besar dari Kerajaan Pajajaran, yang memerintah sekitar abad ke-15. Ia dikenal sebagai simbol kebijaksanaan, keadilan, dan kemakmuran rakyat. Dalam masa pemerintahannya, Pajajaran mencapai puncak kejayaan dengan pusat kerajaan di Pakuan Pajajaran (kini sekitar Bogor).

Prabu Siliwangi dihormati bukan hanya sebagai penguasa politik, tetapi juga sebagai tokoh spiritual dan moral. Nilai-nilai kepemimpinannya masih dikenang dalam pepatah Sunda: “Silih asah, silih asih, silih asuh.”

Legenda kepergiannya menjadi macan putih juga memperkuat citranya sebagai raja agung yang mistis dan dihormati.
 
2. Prabu Galuh dan Prabu Niskala Wastu Kancana

Dua tokoh penting dalam sejarah Sunda ini merupakan simbol kekuatan dan kestabilan kerajaan di masa transisi antara Galuh dan Pajajaran.

Prabu Niskala Wastu Kancana dikenal sebagai raja yang memajukan pemerintahan dan memperkuat sistem hukum kerajaan. Namanya juga disebut dalam naskah kuno seperti Carita Parahyangan, yang menggambarkan kebijaksanaan dan kedamaiannya.
 
3. Raden Wijaya (Pendiri Majapahit)

Meski lebih dikenal sebagai pendiri Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, Raden Wijaya memiliki garis keturunan Sunda melalui leluhur dari Kerajaan Tarumanagara. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tanah Sunda dan Jawa sudah terjalin sejak masa awal kerajaan Nusantara.
Raden Wijaya dikenang sebagai tokoh penyatu Nusantara awal, yang kelak menjadi inspirasi bagi semangat persatuan Indonesia.
 
MASA PENJAJAHAN: SEMANGAT PERLAWANAN TANAH PASUNDAN

1. Raden Dewi Sartika (1874–1947)


Lahir di Bandung, Raden Dewi Sartika dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi kaum perempuan di Indonesia. Pada masa kolonial Belanda, ketika perempuan jarang mendapatkan kesempatan untuk belajar, Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri pada tahun 1904.

Sekolah ini menjadi cikal bakal pendidikan perempuan di tanah air dan menginspirasi berdirinya sekolah-sekolah serupa di seluruh Indonesia.

Atas jasanya, Dewi Sartika diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1966.

2. Pangeran Kornel (Raden Adipati Wiranatakusumah II)

Tokoh dari Cianjur ini dikenal karena keberaniannya menentang kekuasaan kolonial Belanda. Ia memiliki julukan Pangeran Kornel dari pihak Belanda karena sikapnya yang keras dan berwibawa.
Meski menjadi bupati, Pangeran Kornel tetap berpihak pada rakyat dan menolak tunduk sepenuhnya pada penjajahan. Kisahnya menjadi inspirasi bagi perlawanan rakyat di wilayah Priangan.
 
3. Otto Iskandar Dinata (1897–1945)

Dikenal dengan julukan “Si Jalak Harupat”, Otto Iskandar Dinata lahir di Bojongsoang, Bandung. Ia merupakan tokoh penting dalam pergerakan nasional dan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Setelah kemerdekaan, Otto diangkat sebagai Menteri Negara. Namun, pada akhir 1945, ia diculik dan gugur secara tragis.

Nama dan semangatnya diabadikan dalam Stadion Si Jalak Harupat dan berbagai lembaga pendidikan di Jawa Barat.
 
4. KH. Ahmad Sanusi (1888–1950)

Seorang ulama besar dari Sukabumi yang memiliki peran penting dalam perjuangan melawan penjajahan. Ia mendirikan organisasi Al-Ittihadiyatul Islamiyah (AII) yang berfokus pada pendidikan dan dakwah Islam.

KH. Ahmad Sanusi juga aktif dalam pergerakan politik dan menjadi anggota Konstituante Indonesia setelah kemerdekaan.

Keilmuannya yang luas serta semangat perjuangannya menjadikannya salah satu tokoh ulama pejuang yang dihormati di Jawa Barat.
 
5. R.A.A. Wiranatakusumah V

Sebagai tokoh Sunda yang berperan di tingkat nasional, Wiranatakusumah V adalah anggota BPUPKI dan PPKI yang turut menyusun dasar-dasar negara Indonesia.

Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pertama. Sosoknya dikenal sebagai pejabat yang santun, religius, dan dekat dengan rakyat.
 
6. Raden Adipati Aria Tirtawinata

R.A.A. Tirtawinata merupakan tokoh agraria dari Jawa Barat yang memperjuangkan kesejahteraan petani. Ia menentang sistem tanam paksa dan berjuang agar rakyat kecil memiliki hak atas tanahnya sendiri.

Pemikirannya menjadi fondasi penting bagi gerakan keadilan sosial di masa-masa awal kemerdekaan.
 
MASA KEMERDEKAAN & MODERN: PENGABDIAN UNTUK NUSANTARA
 
1. Mohammad Toha

Seorang pejuang muda asal Bandung yang gugur dalam Peristiwa Bandung Lautan Api tahun 1946.
Dalam misi heroiknya, Toha membawa bahan peledak ke gudang mesiu tentara Sekutu dan meledakkannya bersama dirinya sendiri.
Tindakannya menjadi simbol keberanian luar biasa dan semangat pengorbanan demi kemerdekaan.
 
2. Ir. Djuanda Kartawidjaja (1911–1963)

Lahir di Tasikmalaya, Djuanda adalah seorang negarawan dan perdana menteri Indonesia yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda (1957) — pernyataan yang menegaskan bahwa laut di antara pulau-pulau Indonesia adalah bagian dari kedaulatan nasional.
Deklarasi ini menjadi dasar hukum bagi konsep “Negara Kepulauan” yang diakui oleh dunia internasional.

Selain itu, Djuanda juga berjasa besar dalam pembangunan ekonomi dan tata pemerintahan pada masa awal republik.

Ia dikenal sederhana, jujur, dan berdedikasi tinggi terhadap bangsa.
 
3. Laksamana Muda Udara R. Iswahyudi

Tokoh Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) ini berdarah Sunda dan merupakan salah satu perintis TNI AU.

Ia gugur dalam tugas saat melakukan penerbangan diplomatik ke luar negeri pada masa awal kemerdekaan.

Namanya kini diabadikan sebagai Pangkalan Udara Iswahyudi di Madiun sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya.
 
PENUTUP

Dari Prabu Siliwangi hingga Djuanda Kartawidjaja, para tokoh berdarah Sunda telah membuktikan bahwa nilai-nilai kesundaan seperti silih asih, silih asah, silih asuh bukan hanya filosofi, tapi juga roh perjuangan yang membentuk karakter bangsa.

Semangat mereka hidup dalam sejarah, budaya, dan jati diri masyarakat Jawa Barat hingga kini.
×
Berita Terbaru Update