-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Jumlah Petani Kopi di Cianjur Terus Bertambah, Kini Capai 6.000 Orang

Kamis, 13 Maret 2025 | 22.54 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-14T15:56:33Z


Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah petani kopi di Cianjur terus meningkat. Saat ini, jumlahnya telah mencapai sekitar 6.000 orang dengan hasil utama kopi jenis arabika dan robusta yang tersebar di wilayah selatan Cianjur.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Perkebunan TPHPKP Kabupaten Cianjur, Bastari, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 120 kelompok petani kopi di Cianjur, dengan jumlah anggota per kelompok berkisar antara 30 hingga 50 orang.

"Ribuan petani ini menggarap lahan sekitar 3.000 hektare yang mayoritas berada di wilayah selatan Cianjur, seperti Campaka, Sukanagara, Takokak, Pasirkuda, Pagelaran, dan Cikadu. Jenis kopi yang ditanam didominasi oleh arabika dan robusta," ujar Bastari, Kamis (13/3/2025).

 
Masuk Lima Besar Penghasil Kopi di Jabar

Cianjur saat ini tercatat sebagai salah satu dari lima besar daerah penghasil kopi di Jawa Barat, setelah Garut, Sumedang, Bandung, dan Kuningan. Dalam satu hektare lahan, petani kopi di Cianjur mampu menghasilkan sekitar satu ton panen kopi.

"Rata-rata produksi kopi arabika mencapai 400-500 kilogram per hektare, sementara jenis robusta bisa mencapai 400 kilogram per hektare bahkan lebih. Dengan kualitas yang baik, hasil panen kopi dari Cianjur banyak diminati pembeli baik dari dalam maupun luar negeri," jelasnya.

Bastari menambahkan, kondisi geografis wilayah selatan Cianjur yang berada di ketinggian 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) sangat cocok untuk budidaya kopi arabika dan robusta. Selain di wilayah selatan, perkebunan kopi juga banyak terdapat di wilayah utara, seperti Pacet, Cipanas, dan Sukaresmi.

 
Peluang Pasar Kopi Cianjur

Dalam hal pemasaran, kopi Cianjur memiliki potensi besar di pasar lokal maupun internasional. Banyak pembeli yang datang langsung ke petani, terutama mereka yang sudah mampu mengolah kopi hingga tahap pengemasan. Selain itu, petani kopi Cianjur juga aktif mengikuti berbagai pameran di tingkat nasional maupun internasional.

"Kopi Cianjur dalam bentuk biji, serbuk, hingga kemasan sachet kini semakin diminati, terutama oleh pembeli dari Timur Tengah. Bahkan, transaksi jual beli sudah mulai dilakukan secara daring maupun dengan kunjungan langsung ke Cianjur," ungkapnya.

Pemerintah daerah bersama dinas terkait terus melakukan pendampingan dan pelatihan kepada petani kopi agar mereka semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global.

"Harapan kami, kopi Cianjur dapat kembali berjaya sebagai salah satu pemasok kopi unggulan untuk berbagai negara di dunia," tutup Bastari.

Dengan meningkatnya jumlah petani dan luas lahan yang dikelola, kopi Cianjur berpeluang menjadi komoditas andalan yang semakin dikenal di pasar internasional.
×
Berita Terbaru Update