-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Banjir Rendam 4 Kecamatan di Cianjur, Penyempitan Sungai dan Drainase Jadi Penyebab

Senin, 28 April 2025 | 23.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-28T18:19:44Z


Banjir menerjang empat kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (26/4/2025) malam. Akibatnya, sebanyak 203 rumah warga terdampak, bahkan beberapa di antaranya mengalami kerusakan parah akibat hantaman derasnya arus air.

Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, turun langsung ke sejumlah lokasi terdampak untuk meninjau kondisi di lapangan. Dalam hasil tinjauannya, Ramzi mengungkapkan bahwa banjir dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari irigasi yang tidak berfungsi, penyempitan sungai, hingga saluran air yang dangkal dan tidak optimal.

"Jadi ada berbagai masalah yang memicu terjadinya banjir, yakni irigasi tidak berfungsi, kemudian salurannya dangkal dan tanahnya sejajar dengan sekitar. Banyak sungai kecil yang sudah beralih fungsi, maksudnya menyempit. Kemudian ada beberapa lokasi yang di depan rumahnya itu memang antara got atau kali kecil yang dibangun di atasnya," ujar Ramzi, Senin (28/4/2025).

Ramzi juga menyoroti banyaknya bangunan di atas drainase, yang menyebabkan aliran air terhambat dan memperparah genangan saat hujan deras. Selain itu, tumpukan sampah di saluran air memperburuk situasi.

"Drainase dibangun, tidak tahu kondisinya banyak sampah karena banyak bangunan," tambahnya.

Ia menilai permasalahan ini sebagai "masalah klasik" yang harus segera diatasi dengan langkah tegas. Ramzi meminta agar seluruh pelanggaran yang menyebabkan penyempitan sungai maupun drainase segera ditertibkan, tanpa pandang bulu.

"Ini belajar pengalaman ke depannya. Semua pihak kalau ada benih kekeliruan harus langsung ditindak tegas. Kalau ke depannya sudah terlihat jelas pelanggaran, mau kenal atau tidak harus tegas," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ramzi juga mengungkapkan ada beberapa warga yang siap membongkar bangunan mereka yang menutupi drainase.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Ramzi mendorong dilakukannya normalisasi sungai dan saluran air secara berkala serta penegakan aturan mengenai bangunan di sekitar aliran air.

"Normalisasi salah satu caranya, menertibkan itu. Supaya tidak meluap," kata dia.

Tak hanya itu, Ramzi meminta dinas terkait untuk lebih ketat dalam mengawasi alih fungsi lahan, terutama di kawasan hijau yang memiliki peran penting dalam mengendalikan banjir.

"Soal alih fungsi lahan, dinas terkait jalankan saja fungsi dan tugas masing-masing, jangan menunggu disuruh," ujarnya.

Sebagai informasi, banjir di empat kecamatan tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur sepanjang Sabtu malam. Selain rumah warga, sejumlah fasilitas umum turut terdampak. Hingga kini, pemerintah daerah bersama tim gabungan tengah melakukan penanganan darurat dan pendataan kerugian yang dialami warga.
×
Berita Terbaru Update