Bupati Cianjur, dr. H. Muhammad Wahyu, menjelaskan bahwa program pembinaan ini menyasar para pelajar yang terlibat dalam kenakalan remaja seperti tawuran, mengonsumsi minuman keras, merokok, membangkang terhadap orangtua, hingga kecanduan gim online. Termasuk dalam kategori tersebut adalah siswa yang terindikasi memiliki orientasi seksual menyimpang atau berperilaku 'melambai'.
“Ini bagian dari tindak lanjut arahan Gubernur. Kita sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Kodim dan Raider 300. Pembinaan akan dimulai pekan depan,” ujar Bupati Wahyu saat ditemui seusai Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Pendopo Cianjur, Jumat (2/5/2025).
Bupati menegaskan bahwa pendekatan yang dilakukan bukan dalam bentuk hukuman militer, melainkan pembinaan karakter, pendidikan bela negara, dan pendampingan psikologis. “Di barak nanti akan ada pendampingan dari psikolog dan tenaga kesehatan. Kita ingin siswa-siswa ini mendapatkan penanganan yang komprehensif agar bisa berubah ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Ruhli, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyusun teknis program, termasuk materi dan durasi pembinaan yang direncanakan berlangsung selama beberapa pekan hingga satu bulan.
“Teknis pelaksanaannya sedang kami susun. Nanti kami data siswa yang terindikasi melakukan pelanggaran, lalu kami koordinasikan dengan pihak sekolah dan orangtua. Mereka akan dibina dengan pendekatan disiplin dan karakter,” jelas Ruhli.
Menurut Ruhli, pembinaan ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di Kota Santri. “Harapannya setelah menjalani pembinaan, anak-anak kita bisa memiliki akhlak dan perilaku yang lebih baik, serta menjauhi kenakalan remaja,” imbuhnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0608 Cianjur, Letkol Kav Yerry Bagus Merdiyanto, memastikan bahwa fasilitas di barak Yonif Raider 300 siap digunakan untuk mendukung program ini.
“Kami sudah menyiapkan sarana dan prasarana di Raider 300. Ini bukan pelatihan militer, tapi pembinaan kedisiplinan dan karakter yang akan kami berikan bersama pihak terkait,” pungkas Dandim Yerry.
Program ini menuai perhatian luas dari masyarakat, terutama terkait masuknya siswa terindikasi LGBT ke dalam kategori pembinaan. Pemerintah Kabupaten Cianjur memastikan bahwa setiap siswa akan diperlakukan secara adil dan tetap mendapatkan pendampingan profesional selama proses berlangsung.
Ingin artikel ini disesuaikan untuk versi cetak, versi media sosial, atau ditambahkan infografis pendukung?