Setelah Gubernur terpilih Jawa Barat 2024, Dedi Mulyadi, menyerukan kepada seluruh kepala sekolah di Jawa Barat untuk tidak menahan ijazah siswa, sejumlah sekolah di Kabupaten Cianjur langsung menindaklanjuti arahan tersebut. Langkah ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena dianggap memberikan solusi nyata bagi siswa dan alumni yang selama ini kesulitan mengambil ijazah mereka akibat berbagai kendala administratif.
Beberapa sekolah yang merespons arahan Kang Dedi, di antaranya adalah SMKN 1 Cidaun, SMKN 1 Cikalongkulon, dan SMKN 1 Takokak. Kepala Sekolah SMKN 1 Cidaun, Muhamad Alwi, mengimbau kepada seluruh alumni yang belum mengambil ijazahnya untuk segera datang ke sekolah dan mengambil dokumen tersebut tanpa dikenakan biaya.
“Kami mengimbau kepada seluruh alumni SMKN 1 Cidaun yang belum mengambil ijazahnya untuk segera datang ke kampus. Pengambilan ijazah ini gratis, tanpa dipungut biaya apa pun. Silakan manfaatkan waktu hari kerja untuk mengurusnya,” ujar Muhamad Alwi dalam pernyataannya yang diunggah di akun Instagram resmi sekolah, Jumat (23/1/2025).
Kebijakan serupa juga diterapkan oleh SMKN 1 Cikalongkulon dan SMKN 1 Takokak, yang menyampaikan pengumuman resmi melalui media sosial mereka. Kedua sekolah tersebut membuka layanan khusus untuk pengambilan ijazah di hari kerja tanpa syarat tambahan apa pun.
Langkah Nyata Pasca Seruan Gubernur Terpilih
Arahan dari Kang Dedi sebelumnya disampaikan melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Selasa pagi, 21 Januari 2024. Dalam unggahan tersebut, ia menegaskan bahwa ijazah adalah dokumen penting yang tidak boleh ditahan oleh pihak sekolah dengan alasan apa pun, termasuk tunggakan biaya pendidikan.
“Mohon untuk diserahkan kepada para siswa, karena ijazah itu sangat diperlukan untuk perjalanan kehidupan dan karir mereka,” kata Kang Dedi dalam pernyataannya.
Ia juga meminta pihak sekolah untuk mendata tunggakan keuangan siswa dan melaporkannya kepada tim khusus yang akan membantu mencari solusi.
“Apabila ada tunggakan yang ditimbulkan karena dia mengikuti pendidikan sekolah yang bapak/ibu pimpin, silakan segera disusun tunggakannya, dan nanti ada tim yang akan berkoordinasi dengan bapak/ibu semua mengenai tunggakan siswa tersebut,” tambahnya.
Dampak Positif Bagi Pendidikan di Jawa Barat
Kebijakan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Jawa Barat, khususnya para siswa dan orang tua. Mereka merasa bahwa langkah ini memberikan keadilan dan memastikan hak siswa untuk mendapatkan dokumen penting tanpa halangan.
“Terima kasih kepada Kang Dedi dan kepala sekolah yang telah membuka akses untuk pengambilan ijazah. Ini sangat membantu anak-anak kami yang membutuhkan ijazah untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan,” ujar seorang orang tua siswa di Cidaun.
Langkah responsif dari sekolah-sekolah di Cianjur menunjukkan bahwa arahan Dedi Mulyadi mulai diimplementasikan di lapangan. Hal ini diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Barat untuk memastikan kebijakan ini berjalan merata, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.