Kepala DLH Kabupaten Cianjur, Komarudin, mengungkapkan bahwa pada hari biasa, volume sampah yang dihasilkan masyarakat Cianjur mencapai 439 ton per hari. Namun, jumlah ini diperkirakan meningkat selama bulan puasa akibat meningkatnya aktivitas masyarakat, termasuk bazar dan pameran di berbagai wilayah.
“Selama bulan puasa diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 20 persen karena banyaknya kegiatan, termasuk bazar dan pameran di sejumlah wilayah, sehingga menghasilkan sampah yang bertambah,” ujar Komarudin di Cianjur, Kamis (27/2).
18 Armada Dikerahkan, Sampah Diangkut hingga Pagi
Untuk mengatasi potensi penumpukan sampah, DLH Cianjur menerjunkan 18 unit armada pengangkut yang terdiri dari truk dump dan mobil bak terbuka. Armada ini akan beroperasi mulai pukul 20.00 WIB hingga pagi hari, mengangkut sampah dari bak penampungan sementara ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Mekarsari di Kecamatan Cikalongkulon.
“Kami pastikan tidak ada sampah yang menumpuk di pinggir jalan atau di bak penampungan sementara, sehingga lingkungan tetap bersih selama Ramadhan,” jelasnya.
Selain itu, DLH juga mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada waktu yang telah ditentukan. Warga di tingkat desa dan kecamatan yang rutin menggelar bazar Ramadhan juga diharapkan dapat berkoordinasi dengan dinas agar sampah yang dihasilkan dapat segera diangkut.
Desa-Desa Diminta Koordinasi untuk Penanganan Sampah
DLH Kabupaten Cianjur telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada desa-desa yang akan menggelar bazar Ramadhan. Tercatat sekitar 16 desa di Cianjur rutin menyelenggarakan bazar setiap tahunnya, yang berkontribusi pada peningkatan volume sampah.
Pihaknya berharap setiap desa segera menginformasikan ke DLH jika ada kegiatan bazar di wilayahnya agar mobil pengangkut sampah dapat disiapkan lebih awal. Selain itu, panitia bazar juga diminta mulai memilah sampah sebelum dibuang ke penampungan sementara.
“Panitia bazar atau aparat setempat sudah dapat memilah sampah yang dapat didaur ulang dengan yang tidak, sehingga volume sampah yang dibuang ke TPAS Mekarsari terus berkurang,” tambahnya.
Meski DLH telah memiliki mesin pengolah sampah, kapasitasnya masih terbatas, hanya mampu mengolah 25 ton sampah per hari. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, terutama saat bulan puasa, menjadi langkah penting dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan lonjakan volume sampah selama bulan Ramadhan dapat ditangani dengan baik, sehingga kebersihan di Kabupaten Cianjur tetap terjaga.