-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Dua Desa Terisolir di Cidaun Kini Bisa Beraktivitas Kembali Berkat Jembatan Darurat

Sabtu, 05 April 2025 | 00.20 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-12T17:21:59Z
Dua desa di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang sempat terisolir akibat putusnya jembatan penghubung, kini sudah dapat kembali beraktivitas setelah warga secara swadaya membangun jembatan darurat. Akses antara Desa Mekarjaya dan Desa Gelarwangi pun perlahan mulai normal kembali.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menjelaskan bahwa jembatan permanen yang menjadi akses utama warga hanyut terbawa arus sungai pada Sabtu (5/4), setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

“Hujan deras menyebabkan debit air sungai meningkat drastis dan menghanyutkan jembatan penghubung antar desa. Akibatnya, ratusan kepala keluarga sempat terisolir tanpa akses keluar masuk,” ungkap Asep saat ditemui di Cianjur, Selasa (8/4).

Melihat kondisi tersebut, warga berinisiatif melakukan gotong royong membangun jembatan sementara dari batang pohon aren agar aktivitas sosial dan ekonomi bisa kembali berjalan, meskipun kendaraan roda empat masih belum bisa melintas.

"Jembatan darurat ini hanya cukup kuat untuk dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Namun setidaknya aktivitas warga bisa kembali berlangsung walaupun terbatas," tambahnya.

Pihak BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur guna mempercepat proses pembangunan kembali jembatan permanen. Rencananya, alat berat akan segera dikerahkan untuk menangani kerusakan dan membuka kembali akses vital antar desa tersebut.

"Warga sangat berharap jembatan permanen bisa segera dibangun ulang, mengingat akses ini merupakan jalur utama aktivitas perekonomian dan pendidikan di dua desa itu," jelas Asep.

Seiring dengan masih tingginya intensitas hujan yang melanda sebagian besar wilayah selatan Cianjur, BPBD juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir.

“Kami mengingatkan warga untuk siaga, dan bila terlihat tanda-tanda akan terjadi bencana seperti tanah retak atau air sungai meluap, segera mengungsi ke tempat yang aman. Karena Cianjur masuk dalam zona merah bencana nomor dua di Jawa Barat,” tegas Asep.

Selain itu, pengendara juga diminta lebih berhati-hati saat melintas di jalur rawan bencana, khususnya di lintasan selatan mulai dari Kecamatan Campaka hingga Cibinong.
×
Berita Terbaru Update