-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Wisatawan Asal Tangerang Kaget Diminta Bayar Rp 600 Ribu untuk Naik Delman di Bandung

Jumat, 18 April 2025 | 19.18 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-18T12:18:11Z


Pengalaman kurang menyenangkan dialami seorang wisatawan asal Tangerang, Kumalasari, saat tengah menikmati liburan bersama keluarganya di Kota Bandung. Melalui sebuah video yang diunggah di akun TikTok pribadinya @mhalikafashion pada Minggu (13/4/2025), Kumalasari mengaku diminta membayar ongkos naik delman sebesar Rp 600 ribu untuk satu kali putaran di sekitar Gedung Sate.


Dalam video yang kemudian viral dan menuai beragam komentar dari warganet, Kumalasari menceritakan kronologi kejadian yang membuatnya kaget dan kesal. Ia menyebut, awalnya sang kusir delman menyebut tarif Rp 200 ribu untuk mengelilingi kawasan Gedung Sate. Namun saat membayar, justru diminta menambah Rp 400 ribu lagi.


"Katanya 200 ribu, eh waktu bayar malah dibilang kurang 400 ribu. Jadi totalnya Rp 600 ribu. Saya dan suami sampai kaget. Akhirnya kami kasih tambahan Rp 300 ribu, jadi total Rp 500 ribu, tapi si abang delman tetap minta lagi Rp 100 ribu," ungkap Kumalasari dalam videonya.


Merasa janggal dan tidak ingin terjadi keributan, Kumalasari memutuskan segera kembali ke hotel bersama keluarganya tanpa membayar sisa permintaan tersebut.


"Karena kami tidak ingin memperpanjang masalah, kami memilih kembali ke hotel. Kami kesal, tapi ya sudahlah, mungkin itu rezeki si abang delman. Semoga Allah menggantikan rezeki kami dengan yang lebih baik," lanjutnya.


Ia menegaskan bahwa video tersebut dibuat bukan untuk menjatuhkan pihak mana pun, melainkan sebagai bentuk peringatan bagi wisatawan lainnya agar lebih waspada dan tidak mengalami kejadian serupa.


Unggahan Kumalasari telah ditonton ribuan kali dan menuai banyak komentar dari netizen. Sebagian besar warganet menyayangkan adanya praktik tarif tidak wajar yang dapat mencoreng citra pariwisata Kota Bandung, terlebih kawasan Gedung Sate merupakan destinasi favorit bagi para wisatawan.


Pemerintah Kota Bandung maupun instansi terkait hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini. Namun, sejumlah warganet mendesak adanya penertiban dan transparansi tarif layanan wisata di area publik, agar tidak merugikan pengunjung dan menciptakan citra negatif terhadap destinasi wisata.

×
Berita Terbaru Update