Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, resmi meluncurkan program pembinaan khusus bagi siswa bermasalah melalui pendekatan pendidikan bela negara. Program ini digagas sebagai upaya membentuk karakter dan kedisiplinan generasi muda, bekerja sama dengan Kodim 0608/Cianjur dan Yonif Raider 300/Brajawijaya, serta melibatkan pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Bupati Cianjur, Mohamad Wahyu Ferdian, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas moral dan kedisiplinan para pelajar di Cianjur. Program ini ditujukan bagi siswa yang terlibat dalam tindakan negatif seperti tawuran, mabuk-mabukan, hingga penyimpangan perilaku seksual.
"Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperbaiki kualitas generasi muda Cianjur. Mereka yang dianggap bermasalah atau nakal akan mendapat pembinaan di barak melalui pendekatan bela negara," ujar Bupati Wahyu di Cianjur, Jumat (2/5/2025).
Ia menegaskan bahwa proses pembinaan akan melibatkan tenaga profesional, termasuk psikolog dan tim medis. Khusus bagi siswa dengan kecenderungan penyimpangan identitas seksual atau gender, pembinaan akan dilakukan dengan pendekatan keagamaan yang tetap mengedepankan pendampingan psikologis.
“Pendampingan dari psikolog sangat penting agar pembinaan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga menyentuh aspek mental dan emosional siswa. Untuk teknis lainnya akan dikoordinasikan lebih lanjut,” tambahnya.
Program ini juga menyasar siswa yang mengalami kecanduan game online yang berdampak pada proses belajar dan interaksi sosial. Jika setelah upaya awal di sekolah dan rumah tidak membuahkan hasil, mereka juga akan diikutsertakan dalam program pembinaan.
Pelaksanaan program pembinaan dijadwalkan akan dimulai pada pekan depan. Siswa yang akan dibina adalah hasil koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan dinas terkait, dengan masa pembinaan berkisar antara satu hingga dua pekan.
“Harapan kami, setelah menjalani pembinaan, mereka bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik, membanggakan sekolah, orang tua, dan lingkungannya. Kami ingin ke depan tidak ada lagi siswa yang masuk kategori bermasalah di Cianjur,” pungkas Bupati.
Dengan adanya program ini, Pemkab Cianjur berharap dapat mencetak generasi muda yang lebih disiplin, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan masa depan.