-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Roti Legendaris dari Cianjur: Warisan Rasa Sejak 1926 yang Tak Lekang oleh Zaman

Sabtu, 31 Mei 2025 | 13.43 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-31T06:43:04Z


Di tengah derap langkah modernisasi yang makin kencang, ada satu sudut di jantung Kota Cianjur, tepatnya di Jalan Cokroaminoto, yang masih setia menjaga warisan rasa dari masa lampau. Sebuah pabrik roti yang telah berdiri sejak tahun 1926 ini tidak hanya menjadi saksi sejarah kuliner, tapi juga menjadi penjaga cita rasa khas yang tak tergantikan oleh zaman. Masyarakat mengenalnya dengan sebutan Roti Folder.

Roti ini memiliki tampilan klasik, rasa khas, dan aroma nostalgia yang kuat. Di beberapa daerah lain seperti Semarang, jenis roti serupa dikenal dengan nama ganjel rel. Namun di Cianjur, ia memiliki identitas dan kisahnya sendiri—kisah tentang bagaimana rasa dijaga dengan setia, meski zaman berubah drastis.
 
Resep Jadul yang Tetap Dijaga

Yang membuat roti ini begitu istimewa adalah resepnya yang tak pernah berubah. Sejak hampir satu abad silam, adonan roti folder tetap dibuat dengan campuran tepung dan cairan gula aren—bukan gula pasir biasa. Gula aren ini berfungsi bukan hanya sebagai pemanis, tapi juga sebagai bahan pengembang alami, apalagi ketika dicampur dengan sedikit soda kue yang sudah dilarutkan dalam air hangat.

Dengan bahan seadanya namun penuh makna, roti ini memiliki tekstur yang padat namun lembut di dalam, dan manisnya terasa hangat di lidah. Penggunaan wijen di bagian atasnya bukan hanya memperindah tampilan, tapi juga memperkaya aroma dan rasa. Semua ini menciptakan sensasi makan roti yang sulit dilupakan.
 
Peralatan Tempo Dulu yang Masih Aktif

Tak hanya resepnya yang masih setia pada gaya lama, proses produksinya pun mempertahankan alat-alat klasik. Salah satunya adalah alat pengaduk adonan buatan Belanda yang sudah digunakan sejak tahun 1940-an. Meskipun usianya tergolong uzur, alat ini masih bekerja dengan sangat baik, meski harus bersaing dengan kecepatan alat-alat modern.

“Suaranya saja sudah khas. Kalau alat ini sudah mulai berputar, tandanya roti legendaris ini sedang dalam proses,” ujar salah satu pekerja senior di pabrik tersebut sambil tersenyum bangga.

Setelah adonan kalis, proses pembentukan roti dilakukan secara manual. Adonan dibentuk memanjang, ditaburi sedikit tepung agar tidak lengket, lalu diberi taburan wijen. Semua langkah dilakukan dengan sentuhan tangan manusia, bukan mesin.
 
Tungku Pemanggang Tradisional

Jika biasanya roti modern dipanggang dalam oven listrik atau gas, maka pabrik ini tetap mempertahankan tungku pemanggang kuno yang terbuat dari batu merah. Bentuknya menyerupai cerobong asap, lengkap dengan dinamo pemanas di sebelahnya. Proses pemanggangan dengan cara ini memang memerlukan waktu dan tenaga ekstra, namun dipercaya mampu memberikan rasa dan aroma yang tidak bisa ditiru oleh teknologi modern.
 
Tak Hanya Roti Klasik, Ada Juga Varian Modern

Meski roti folder menjadi ikon utama, pabrik ini juga menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Kini mereka juga memproduksi roti manis dengan tampilan lebih modern. Bedanya, roti ini menggunakan gula pasir sebagai bahan utama, membuat warnanya lebih putih dan teksturnya lebih ringan. Variannya pun beragam, mulai dari bentuk bunga hingga tangkai daun, menarik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

“Yang jadul tetap kami jaga, tapi kami juga ingin menyenangkan generasi muda dengan bentuk dan rasa yang lebih kekinian,” ujar sang pemilik generasi ketiga yang kini meneruskan usaha keluarga tersebut.
 
Warisan yang Perlu Dijaga

Lebih dari sekadar bisnis, pabrik roti ini adalah bagian dari identitas kuliner Cianjur. Ia membawa cerita, tradisi, dan cita rasa yang mengingatkan kita pada pentingnya menjaga akar, tanpa melupakan inovasi. Di tengah gempuran tren makanan cepat saji, kehadiran roti jadul ini menjadi pengingat bahwa hal-hal klasik bisa tetap relevan dan dicintai.

Bagi Anda yang sedang berkunjung ke Cianjur, sempatkanlah mampir ke Jalan Cokroaminoto. Beli sepotong roti folder, hirup aromanya yang khas, dan rasakan sepotong masa lalu yang masih hangat dan hidup hingga hari ini.
×
Berita Terbaru Update