Mentari siang belum condong ke barat, tapi teriknya sudah menari-nari di atas hamparan pesawahan di Jl. Kandang Sapi, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur. Udara hangat berpadu dengan pemandangan hijau sejauh mata memandang, menghadirkan ketenangan khas pedesaan yang mulai jarang dijumpai.
Dalam perjalanan liputan santai bertajuk Jalan Jajan, tim Teras Muda Cianjur memilih berhenti sejenak di pinggir jalan. Sekadar melepas lelah, menikmati semilir angin sawah, sambil memandangi aktivitas warga yang tengah sibuk di ladang. Tak disangka, di momen yang sederhana itu, datanglah si amang penjual Es Doger dengan gerobaknya yang khas—warna-warni dan suara lonceng kecil yang menggoda.
Dari Gerobak ke Gelas: Kisah Rasa Bernama Es Doger
Es Doger. Siapa yang tak kenal minuman ini? Dengan serutan es halus yang dingin menggigit, tape singkong manis, kelapa muda yang renyah, serta potongan roti tawar lembut, semuanya disatukan dengan sirup merah menggoda. Tak ketinggalan, susu kental manis yang menambah cita rasa gurih manis yang melekat di lidah.
Konon, nama Es Doger merupakan singkatan dari "Es Dorong Gerobak"—merujuk pada cara penjualannya yang menggunakan gerobak dorong. Namun, ada juga yang menyebut istilah doger berasal dari bahasa Sunda, yang berarti “mencampur”—sebuah metafora sederhana untuk minuman yang kaya akan isi dan rasa.
“Sudah jualan dari tahun 2005,” tutur sang penjual yang hanya ingin disapa Mang Oyo (bukan nama sebenarnya). “Biasanya keliling sampai sore. Kalau panas begini, alhamdulillah laku terus.”
Bukan hanya soal rasa, Es Doger membawa serta kenangan masa kecil bagi banyak orang. Jajanan ini dulu sering dijumpai di depan sekolah, pasar, atau saat hajatan kampung. Kini, di tengah gempuran minuman kekinian, Es Doger tetap setia di hati mereka yang rindu rasa otentik.
Sukaluyu: Pesona Alam dan Aktivitas Warga
Setelah menuntaskan segelas Es Doger, perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan mulus yang membelah pesawahan. Tak jauh dari titik istirahat, kami tiba di Lapang Selajambe. Suasana berubah menjadi lebih ramai. Tenda-tenda pasar malam berdiri dengan lampu warna-warni, anak-anak tertawa di wahana mini, dan aroma jajanan pasar menyeruak di udara.
Meski hanya lewat sejenak, energi warga terasa hangat. Pasar malam di sini bukan sekadar tempat belanja, tapi juga ruang silaturahmi, tempat hiburan murah meriah, dan panggung kecil bagi ekonomi lokal.
Perjalanan akhirnya berujung di perempatan Tungturunan, sebuah titik temu antara jalan-jalan desa, yang seolah menjadi persimpangan kisah dari arah mana pun kita datang.
Setelah menuntaskan segelas Es Doger, perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan mulus yang membelah pesawahan. Tak jauh dari titik istirahat, kami tiba di Lapang Selajambe. Suasana berubah menjadi lebih ramai. Tenda-tenda pasar malam berdiri dengan lampu warna-warni, anak-anak tertawa di wahana mini, dan aroma jajanan pasar menyeruak di udara.
Meski hanya lewat sejenak, energi warga terasa hangat. Pasar malam di sini bukan sekadar tempat belanja, tapi juga ruang silaturahmi, tempat hiburan murah meriah, dan panggung kecil bagi ekonomi lokal.
Perjalanan akhirnya berujung di perempatan Tungturunan, sebuah titik temu antara jalan-jalan desa, yang seolah menjadi persimpangan kisah dari arah mana pun kita datang.
Lebih dari Sekadar Jajanan
Es Doger di Sukaluyu bukan hanya pelepas dahaga di siang yang panas. Ia adalah bagian dari identitas kuliner Sunda, cerita keseharian masyarakat, dan simbol kesederhanaan yang membahagiakan. Di pinggir sawah, di bawah langit biru, Es Doger menyatu dalam cerita yang layak untuk terus dikenang.
Teras Muda Cianjur akan terus menghadirkan kisah-kisah khas seperti ini, tentang rasa, suasana, dan manusia yang membuat Cianjur selalu punya ruang hangat di hati siapa pun yang singgah.
Es Doger di Sukaluyu bukan hanya pelepas dahaga di siang yang panas. Ia adalah bagian dari identitas kuliner Sunda, cerita keseharian masyarakat, dan simbol kesederhanaan yang membahagiakan. Di pinggir sawah, di bawah langit biru, Es Doger menyatu dalam cerita yang layak untuk terus dikenang.
Teras Muda Cianjur akan terus menghadirkan kisah-kisah khas seperti ini, tentang rasa, suasana, dan manusia yang membuat Cianjur selalu punya ruang hangat di hati siapa pun yang singgah.