Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Djoko Purnomo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari surat edaran Gubernur Jawa Barat tentang penerapan jam malam bagi pelajar. Di Cianjur sendiri, pelaksanaannya melibatkan kolaborasi lintas instansi, termasuk Polri, TNI, serta dinas-dinas terkait di lingkungan Pemkab Cianjur.
“Patroli ini kami lakukan bukan hanya untuk menertibkan, tetapi juga dalam rangka sosialisasi surat edaran. Kami juga mendata pelajar yang kedapatan masih berkeliaran di atas pukul sembilan malam,” ujar Djoko saat ditemui usai kegiatan patroli, Rabu (18/6/2025).
Menurut Djoko, razia ini memiliki pendekatan berbasis pembinaan. Para pelajar yang terjaring tidak langsung diberikan sanksi berat, melainkan dipanggil bersama orangtuanya untuk mendapatkan pengarahan.
“Kalau ada pelajar yang terjaring, kami lakukan pembinaan. Kami panggil orangtuanya, lalu kami beri pemahaman agar tidak mengulangi aktivitas malam hari tanpa keperluan yang jelas. Prinsipnya, ini bukan penindakan, tetapi edukasi,” jelasnya.
Hingga saat ini, jumlah pelajar yang terjaring dalam razia belum direkap secara resmi karena sifat operasi yang lebih menitikberatkan pada edukasi dan pengawasan.
Djoko menambahkan, pelaksanaan patroli dilakukan secara menyeluruh hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Hal ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat agar pengawasan dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.
“Kami pastikan patroli ini dilaksanakan hingga ke wilayah paling bawah, mulai dari kecamatan hingga desa, agar seluruh wilayah terpantau dan pelajar bisa lebih disiplin,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan patroli ini menjadi pengingat sekaligus bentuk perlindungan terhadap generasi muda dari bahaya kenakalan remaja, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga pergaulan bebas yang sering terjadi pada malam hari.
“Kami ingin para pelajar menyadari pentingnya menjaga waktu, menjaga diri, dan patuh terhadap aturan. Harapan kami, dengan patroli ini, mereka bisa lebih fokus pada hal-hal positif dan terhindar dari aktivitas yang membahayakan masa depan mereka,” pungkasnya.