Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kampung Sayang Kulon, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, pada Sabtu (14/6/2025) siang. Empat unit rumah warga dan satu bangunan masjid dilaporkan hangus terbakar dalam insiden tersebut.
Koordinator Pemadam Kebakaran Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 1 Cianjur, Reki Maulana, mengungkapkan bahwa kebakaran diduga dipicu oleh permainan kompor mini dan lilin oleh seorang anak perempuan di dalam kamar.
“Kami menerjunkan tiga unit mobil damkar dan satu truk tangki air untuk menjinakkan api. Lokasi berada di dalam gang sempit, sehingga sempat menyulitkan akses kendaraan pemadam,” jelas Reki di lokasi kejadian.
Saat tim pemadam tiba di lokasi, api sudah membesar dan menjalar cepat ke bangunan sekitarnya akibat hembusan angin kencang. Petugas akhirnya menambah armada dari titik terdekat untuk mempercepat proses pemadaman.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Warga berhasil menyelamatkan diri sebelum api meluas. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 juta.
“Menjelang petang, api berhasil dipadamkan secara menyeluruh. Kami bersyukur api tidak menjalar lebih luas berkat respon cepat warga dan tim pemadam,” tambah Reki.
Sementara itu, salah satu warga sekaligus saksi mata, Irvan (38), mengatakan bahwa kobaran api pertama kali terlihat dari rumah salah seorang warga.
“Anak pemilik rumah saat itu sedang bermain masak-masakan. Karena rumah saling berdempetan, api cepat menyebar dan membuat warga panik. Untung saja pemadam datang dengan sigap,” ungkapnya.
Pihak Damkar Kabupaten Cianjur mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya dengan mengawasi aktivitas anak-anak serta memastikan instalasi listrik dan peralatan dapur dalam kondisi aman.
Koordinator Pemadam Kebakaran Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 1 Cianjur, Reki Maulana, mengungkapkan bahwa kebakaran diduga dipicu oleh permainan kompor mini dan lilin oleh seorang anak perempuan di dalam kamar.
“Kami menerjunkan tiga unit mobil damkar dan satu truk tangki air untuk menjinakkan api. Lokasi berada di dalam gang sempit, sehingga sempat menyulitkan akses kendaraan pemadam,” jelas Reki di lokasi kejadian.
Saat tim pemadam tiba di lokasi, api sudah membesar dan menjalar cepat ke bangunan sekitarnya akibat hembusan angin kencang. Petugas akhirnya menambah armada dari titik terdekat untuk mempercepat proses pemadaman.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Warga berhasil menyelamatkan diri sebelum api meluas. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 juta.
“Menjelang petang, api berhasil dipadamkan secara menyeluruh. Kami bersyukur api tidak menjalar lebih luas berkat respon cepat warga dan tim pemadam,” tambah Reki.
Sementara itu, salah satu warga sekaligus saksi mata, Irvan (38), mengatakan bahwa kobaran api pertama kali terlihat dari rumah salah seorang warga.
“Anak pemilik rumah saat itu sedang bermain masak-masakan. Karena rumah saling berdempetan, api cepat menyebar dan membuat warga panik. Untung saja pemadam datang dengan sigap,” ungkapnya.
Pihak Damkar Kabupaten Cianjur mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya dengan mengawasi aktivitas anak-anak serta memastikan instalasi listrik dan peralatan dapur dalam kondisi aman.