Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Cianjur, Rian Fauzi, mengatakan bahwa almarhumah tergabung dalam kloter JKS 08. Ia mengalami sesak napas setelah menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji, lalu menjalani perawatan intensif selama lima hari di rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
“Almarhumah Asmanah telah mendapatkan penanganan medis selama lima hari akibat keluhan sesak napas yang diduga dipicu oleh faktor usia lanjut. Jenazah dimakamkan langsung di Makkah, sesuai dengan prosedur dan setelah mendapat izin dari pihak keluarga,” ujar Rian, Senin (17/6/2025).
Dengan wafatnya Asmanah, jumlah jamaah haji asal Cianjur yang meninggal dunia di Tanah Suci bertambah menjadi dua orang. Sebelumnya, jamaah atas nama Sukandi (76), warga Kecamatan Campaka, juga dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.
Menurut keterangan, Sukandi sempat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji bersama istrinya. Namun beberapa hari kemudian ia mengeluhkan kondisi kesehatannya dan harus dilarikan ke rumah sakit. Tak lama setelah mendapatkan penanganan medis, ia dinyatakan meninggal dunia.
“Almarhum Sukandi sebelumnya dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada 8 Juli mendatang. Seluruh jamaah haji sudah menyelesaikan ibadah wajib, dan kini memasuki masa menunggu pemulangan sembari menjalani umrah sunnah dan ziarah,” jelas Rian.
Lebih lanjut, pihak Kemenag Cianjur terus mengingatkan seluruh jamaah haji asal Cianjur untuk menjaga kesehatan, terutama mereka yang masuk kategori berisiko tinggi karena faktor usia atau riwayat penyakit.
“Saat ini, dari total 1.413 jamaah haji asal Cianjur, seluruhnya dalam kondisi sehat. Namun, petugas haji memberikan perhatian khusus kepada jamaah lansia atau yang rentan sakit, dengan pemeriksaan rutin dan imbauan agar tidak memaksakan diri,” tambahnya.
Rian juga menegaskan bahwa petugas dan pendamping haji akan terus siaga dan memberikan pelayanan maksimal agar seluruh jamaah bisa kembali ke Tanah Air dalam kondisi selamat dan sehat.