-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Pelajar Asal Cianjur Raih Emas di Olimpiade Internasional London-Oxford Berkat Inovasi Beton dari Tulang Ayam

Minggu, 29 Juni 2025 | 14.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-29T18:52:11Z
Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan dan inovasi ilmiah tanah air. Tim Science Project Indonesia berhasil meraih medali emas pada ajang International Greenwich Olympiad (IGO) 2025 yang digelar di London dan Oxford, Inggris, pada 22–28 Juni 2025.

Prestasi ini diraih oleh tiga pelajar kelas 10 dari SMA Pribadi School Bandung, yaitu Moch Zahran Alfathin Mulkan Djunaedi, Viandra Satriya Hutomo, dan Muhammad Haikal Alqory. Salah satu dari mereka, Moch Zahran Alfathin, merupakan putra kelahiran Kabupaten Cianjur, anak dari H. Aris Mulkan, tokoh masyarakat sekaligus pengusaha sukses di Cianjur.
 
Inovasi dari Limbah Tulang Ayam

Dalam kompetisi ini, Tim Science Project Indonesia mengangkat proyek ilmiah bertajuk “Potential of CaCO₃ from Chicken Bone Waste as an Environmentally Friendly Concrete Composite Additive” atau dalam bahasa sederhana: pemanfaatan limbah tulang ayam menjadi zat aditif ramah lingkungan untuk beton komposit.

Terinspirasi dari banyaknya sampah organik rumah tangga berupa tulang ayam yang belum dimanfaatkan optimal, ketiganya mengembangkan metode pengolahan limbah tersebut menjadi tepung kalsium karbonat (CaCO₃). Bahan ini kemudian dikombinasikan dengan material bangunan sebagai campuran beton untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan efisiensi ekologis.
 
Hasil Uji Laboratorium yang Mengesankan

Pengujian dilakukan di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya menunjukkan bahwa beton komposit dengan campuran tulang ayam memiliki:

  1. Kekuatan tekan tinggi sesuai standar SNI
  2. Kepadatan (density) lebih baik
  3. Porositas lebih rendah
  4. Permukaan beton lebih halus dan ringan
  5. Dan yang terpenting, lebih ramah lingkungan

Keunggulan tersebut membuat proyek mereka unggul di antara ratusan inovasi lain dari 350 peserta yang berasal dari 53 negara, termasuk Korea Selatan dan Turki.
 
Seleksi Ketat Tingkat Nasional

Sebelum melaju ke panggung internasional, ketiganya terlebih dahulu melewati seleksi ketat di tingkat nasional melalui ajang Indonesian Science Project Olympiad. Dari ratusan proposal yang masuk, hanya segelintir yang mendapat rekomendasi untuk mewakili Indonesia di kancah global. Proposal dari SMA Pribadi Bandung terpilih karena dinilai memiliki kebaruan ide, dampak lingkungan yang signifikan, dan kelayakan implementasi tinggi.
 
Kebanggaan untuk Indonesia dan Cianjur

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi prestasi pribadi bagi para siswa dan sekolah, tetapi juga membanggakan bagi masyarakat Cianjur. Moch Zahran, sebagai salah satu anggota tim, menjadi simbol bahwa generasi muda daerah memiliki potensi besar untuk berkontribusi di panggung dunia.

Dengan pencapaian ini, Tim Science Project Indonesia tidak hanya membawa pulang medali emas, tapi juga harapan baru akan pemanfaatan limbah organik untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
×
Berita Terbaru Update