-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Ratusan Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Pagelaran Cianjur, 1.141 Warga Terdampak

Minggu, 22 Juni 2025 | 11.25 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-23T04:27:03Z
Pergerakan tanah yang terus berlangsung sejak April 2025 hingga Juni ini mengakibatkan kerusakan parah pada ratusan rumah warga di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Total sebanyak 411 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.

Data terbaru yang dihimpun hingga Minggu (22/6/2025) menyebutkan, dari total 411 rumah terdampak, 31 rumah dinyatakan rusak berat, 55 rumah rusak sedang, dan 325 rumah mengalami rusak ringan. Kejadian ini paling parah terjadi di wilayah Desa Pangadegan, yang menjadi pusat dampak dari pergeseran tanah.

Sebanyak 1.141 jiwa dilaporkan terdampak langsung dari bencana geologi ini. Meski kondisi rumah mereka rusak dan tidak lagi layak huni, sebagian besar warga masih bertahan. Keterbatasan tempat pengungsian dan tidak adanya alternatif hunian lain membuat mereka terpaksa menetap di rumah yang sudah terancam ambruk.

“Warga kebingungan harus mengungsi ke mana. Tidak semua punya kerabat di luar daerah, sementara tempat evakuasi yang disediakan sangat terbatas,” ungkap salah satu relawan setempat yang enggan disebutkan namanya.

Pergerakan tanah di wilayah tersebut bukanlah kejadian baru. Namun, intensitasnya kali ini terbilang cukup tinggi. Menurut laporan warga, aktivitas tanah mulai terasa sejak April, kemudian meningkat tajam pada Mei, dan terus berlanjut hingga Juni ini. Hujan deras yang terus mengguyur wilayah selatan Cianjur diduga memperparah kondisi tanah yang memang labil.

“Kami sudah menyampaikan ke BPBD dan pemerintah daerah. Kami sangat berharap ada bantuan relokasi atau setidaknya tempat pengungsian yang aman,” ujar Dede (43), warga Desa Pangadegan yang rumahnya mengalami kerusakan sedang.

Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyatakan sedang melakukan kajian teknis bersama dinas terkait dan pusat vulkanologi untuk menentukan langkah penanganan jangka panjang.

“Kami mendata rumah-rumah terdampak dan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Saat ini, fokus kami adalah menjaga keselamatan warga dan memberikan bantuan logistik darurat,” jelas salah satu petugas BPBD Cianjur.

Fenomena pergerakan tanah di Kecamatan Pagelaran menjadi pengingat penting akan pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan geologi seperti Cianjur Selatan. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkrit agar tidak terjadi korban jiwa atau kerusakan yang lebih luas.

×
Berita Terbaru Update