Lahir dan Tumbuh Sebagai Putra Daerah
Tjetjep Muchtar Soleh lahir di Cianjur pada 3 Februari 1953. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Cianjur, yakni di SD Negeri Cianjur (lulus 1965), SMP Negeri Cianjur (1968), dan SMA Negeri (jurusan Paspal) Cianjur (1971). Ia kemudian melanjutkan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Bandung dan lulus pada tahun 1977. Hasrat untuk terus belajar membawanya ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Depdagri Jakarta (1985) dan Program Magister Manajemen STIE-IPWI Jakarta (1998).
Karier Panjang di Pemerintahan
Karier birokrasi Tjetjep dimulai dari bawah. Ia mengawali pengabdian sebagai mantri polisi di Kecamatan Cikalongkulon (1980), lalu dipercaya menjadi pemeriksa bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat (1986). Ia kemudian menjabat sebagai Camat di Cikalongkulon dan Sukanagara, dua wilayah yang menjadi saksi kepemimpinan awalnya.
Dedikasi dan integritasnya membuat Tjetjep dipercaya memegang tanggung jawab yang lebih besar, seperti:
- Kepala Bagian Sosial Setda Cianjur (1994–1998)
- Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan (1998–2001)
- Kepala Bappeda Cianjur (2001–2005)
- Asisten III Bidang Administrasi Pemerintahan (2005–2006)
Menjabat Sebagai Bupati Cianjur Dua Periode
Pada tahun 2006, Tjetjep terpilih sebagai Bupati Cianjur untuk periode pertama. Setelah lima tahun masa jabatan, ia kembali dipercaya masyarakat untuk memimpin Cianjur pada periode kedua (2011–2016), dilantik pada 18 Mei 2011 bersama wakilnya, Suranto. Pada Pilkada tersebut, pasangan Tjetjep–Suranto mengantongi suara 32,34 persen, mengungguli pasangan Ade Barkah–Kusnadi dan Dadang Sufianto–Dadan RK.
Selama satu dekade kepemimpinannya, Tjetjep dikenang sebagai pemimpin yang tidak sekadar membangun secara fisik, tetapi juga membangun karakter dan nilai-nilai kebudayaan. Ia dikenal dekat dengan ulama, tokoh masyarakat, serta selalu mengedepankan prinsip musyawarah dan kearifan lokal dalam pengambilan kebijakan.
Gagasan Revolusioner di Dunia Pendidikan
Salah satu warisan terbesar almarhum adalah perhatiannya yang besar terhadap pendidikan. Ia menyadari bahwa pembangunan tidak akan berarti tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan keberanian politik dan visi yang jauh ke depan, ia menggagas program besar di bidang pendidikan:
- Mendirikan SMP di hampir setiap desa
- Membangun SMA/SMK minimal satu unit di setiap kecamatan
Kebijakan ini mengubah wajah pendidikan di Cianjur. Anak-anak yang sebelumnya harus berjalan jauh atau bahkan putus sekolah karena tidak ada fasilitas pendidikan menengah, kini bisa mengakses sekolah di wilayah terdekat. Bagi banyak keluarga, ini adalah pintu masa depan yang terbuka lebar.
Karena gagasan besar ini, banyak kalangan menjuluki almarhum sebagai "Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur."
Kepemimpinan yang Membangun dengan Hati
Tjetjep Muchtar Soleh bukanlah pemimpin yang menjaga jarak. Ia adalah pejabat publik yang merakyat, senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat—baik dalam suasana suka maupun duka. Gayanya yang tenang, penuh wibawa namun tetap humanis membuatnya dihormati oleh banyak kalangan lintas generasi.
Dalam banyak kebijakannya, selalu tampak adanya keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pembangunan nilai. Ia bukan hanya membangun jembatan dan jalan, tetapi juga membangun peradaban dan karakter masyarakat.
Jejak yang Tak Terhapus Waktu
Wafatnya Tjetjep Muchtar Soleh meninggalkan duka yang mendalam. Namun, lebih dari itu, kepergiannya juga meninggalkan teladan dan semangat pengabdian yang akan terus menginspirasi. Fisiknya mungkin telah tiada, tetapi gagasan dan karya-karyanya telah tertulis dalam sejarah Cianjur.
Dalam mengenang beliau, masyarakat Cianjur tak hanya mengucapkan doa, tetapi juga melanjutkan nilai-nilai yang ia wariskan: kejujuran, pelayanan, keberanian berpikir besar, dan ketulusan untuk membangun daerah tercinta.
Selamat jalan, Haji Tjetjep. Warisanmu akan terus hidup dalam langkah anak-anak Cianjur yang kini menapaki masa depan, berkat jalan yang engkau bukakan.