Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengeluarkan imbauan kepada warga, khususnya para nelayan, untuk sementara waktu tidak melaut. Langkah ini diambil menyusul cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang masih melanda kawasan pantai selatan Cianjur.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengatakan cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir telah menyebabkan kerusakan parah pada puluhan perahu nelayan. Bahkan, sebagian di antaranya tenggelam di tengah laut.
“Petugas dan relawan yang berkoordinasi dengan aparat setempat masih melakukan pendataan terkait kerusakan perahu nelayan yang jumlahnya terus bertambah seiring cuaca ekstrem. Banyak perahu yang belum berhasil dievakuasi akibat tingginya gelombang,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Berdasarkan data sementara, dalam dua pekan terakhir tercatat 61 perahu nelayan rusak dan tenggelam, dengan 57 di antaranya berhasil dievakuasi ke darat. Sementara ratusan perahu lain yang masih tertambat di tengah laut juga dilaporkan mengalami kerusakan serupa.
Proses evakuasi, kata Asep, terkendala kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Tingginya gelombang membuat petugas gabungan dan nelayan kesulitan mendaratkan perahu, sehingga berisiko membahayakan keselamatan jiwa.
“Kami berharap masyarakat, khususnya nelayan, mematuhi larangan untuk tidak melaut sementara waktu hingga cuaca kembali normal. Evakuasi perahu dari tengah laut akan terus dilakukan, meski harus menyesuaikan kondisi di lapangan,” ujarnya.
Selain untuk nelayan, larangan aktivitas juga diberlakukan bagi pengelola tempat wisata di sepanjang pantai selatan Cianjur. BPBD mengimbau wisatawan agar tidak mendekati bibir pantai maupun berenang, guna menghindari risiko kecelakaan laut dan terseret arus.
Informasi dari BMKG menyebutkan, cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda wilayah pantai selatan Jawa Barat, termasuk Cianjur, hingga satu pekan ke depan.
“Sekitar 15 relawan kami tempatkan di pesisir pantai selatan untuk melakukan pengawasan, pelaporan, dan patroli bersama petugas gabungan. Kami memastikan tidak ada aktivitas di sepanjang pantai demi keselamatan warga dan wisatawan,” tambah Asep.