Kasus kehilangan sepeda motor milik staf Humas DPRD Kabupaten Cianjur di area parkir Pendopo Kabupaten Cianjur, Minggu (24/8/2025), menuai sorotan publik. Hilangnya kendaraan di kawasan yang seharusnya memiliki pengawasan ketat tersebut memunculkan sejumlah pertanyaan, apalagi diketahui sebagian kamera pengawas (CCTV) di lokasi tidak berfungsi.
Kepolisian Resor Cianjur langsung bergerak dengan melakukan penyelidikan. Kanit Reskrim Polsek Cianjur Kota, Ipda Radhika, mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk korban.
“Kami sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi termasuk korban. Kasus ini sedang kami kembangkan sampai bisa terungkap,” ujar Radhika, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir pihak kepolisian menerima sejumlah laporan kehilangan kendaraan bermotor di tempat umum. Sebagian besar kasus berhasil diungkap, namun banyak juga pemilik kendaraan yang masih abai terhadap keamanan pribadi.
“Kami mengimbau pengendara untuk tetap menggunakan kunci ganda, meskipun memarkir kendaraan di tempat yang dijaga petugas atau dilengkapi CCTV. Keamanan kendaraan tetap menjadi tanggung jawab pemilik,” jelasnya.
Kronologi Kehilangan
Korban yang diketahui bernama Fikri, staf Humas DPRD Kabupaten Cianjur, awalnya memarkirkan sepeda motornya di area parkir khusus di lingkungan Pendopo Cianjur. Saat itu ia tengah bertugas mendokumentasikan kegiatan Mojang Jajaka yang digelar di depan pendopo.
Usai melaksanakan tugas, Fikri kaget karena tidak lagi menemukan sepeda motor beserta helm yang sebelumnya ia parkir. Awalnya ia sempat menyisir area sekitar parkiran, khawatir salah lokasi. Namun, pencariannya tidak membuahkan hasil.
“Saya langsung meminta petugas keamanan untuk membuka rekaman CCTV di area parkir maupun pintu keluar. Ternyata CCTV tidak menyala. Karena itu saya melaporkan kejadian ini ke Polsek Cianjur,” ungkap Fikri.
Ia mengaku tak menyangka sepeda motornya bisa raib di kawasan yang selama ini dianggap aman, berada di bawah pengawasan petugas Satpol PP dan dilengkapi dengan kamera pengawas.
CCTV Mati, Bupati Angkat Bicara
Menanggapi kondisi CCTV yang tidak berfungsi, Bupati Cianjur Mohammad Wahyu mengakui masih terdapat sejumlah titik blind spot di area pendopo. Menurutnya, hal itu akan menjadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah daerah.
“Ya, mungkin saat itu keadaan CCTV belum maksimal, ada spot-spot yang memang blind spot. Di situ nanti kita lengkapin,” kata Wahyu.
Ia menegaskan, pengamanan di kawasan pendopo tidak boleh dianggap remeh. Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan dengan melibatkan Satpol PP dan bagian umum Pemkab Cianjur.
“Ini memang harus kita evaluasi internal terhadap pengamanan di area sekitar pendopo. Jangan sampai terulang lagi. Kami akan meningkatkan kualitas CCTV dan juga memperketat penjagaan,” ujarnya.
Soal kerugian staf Humas DPRD akibat kehilangan kendaraan, Wahyu menuturkan penyelesaiannya akan tetap mengacu pada aturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, Wahyu juga menegaskan pentingnya keterbukaan pejabat publik dalam memberikan keterangan kepada media.
“Semua pejabat publik harus bisa dikonfirmasi kapan pun menyangkut kepentingan publik. Ya, harus bisa dikonfirmasi dong,” tegasnya.
Sorotan Publik
Kasus ini memantik perhatian karena terjadi di jantung pemerintahan Kabupaten Cianjur, sebuah kawasan yang seharusnya memiliki standar keamanan tinggi. Kondisi CCTV yang tidak berfungsi menimbulkan pertanyaan serius tentang kesiapan sistem keamanan di pendopo.
Pihak kepolisian memastikan penyelidikan terus berlanjut, sementara Pemkab Cianjur berkomitmen melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.