-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Dedi Mulyadi Prihatin Balita Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, Desa Akan Disanksi

Selasa, 19 Agustus 2025 | 22.37 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-19T15:37:39Z
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan rasa prihatin mendalam sekaligus kekecewaannya terkait kasus meninggalnya seorang balita berusia tiga tahun di Sukabumi yang tubuhnya dipenuhi cacing. Kasus tersebut terjadi di Kampung Pangenyangan, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, Dedi menuturkan bahwa dirinya telah berkomunikasi langsung dengan dokter yang menangani kasus tersebut. Dari keterangan medis, balita tersebut mengalami penyakit cacingan akut.

“Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia 3 tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing. Berdasarkan keterangan dokter, anak itu menderita cacingan akut,” ungkap Dedi, Senin (18/8/2025).



Kondisi Keluarga Balita

Dedi menjelaskan bahwa kondisi keluarga balita tersebut sangat memprihatinkan. Ibunya diketahui mengalami gangguan jiwa, sementara ayahnya menderita penyakit paru-paru EBC (Efusi Bronkus Cavity). Sehari-hari, balita itu dirawat oleh neneknya.

Balita tersebut sejak kecil terbiasa tinggal di kolong rumah yang bercampur dengan ayam dan kotoran. Kondisi lingkungan itu diduga menjadi faktor utama penyebab infeksi cacing yang dideritanya.

“Dia sejak balita terbiasa di kolong rumah yang bersatu dengan ayam dan kotoran. Sehingga dimungkinkan tangannya tidak pernah dicuci, lalu mulutnya kemasukan cacing hingga menimbulkan cacingan akut,” jelas Dedi.

Teguran dan Ancaman Sanksi

Dalam kesempatan itu, Gubernur Dedi menyoroti lemahnya fungsi pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa. Ia menegaskan akan memberikan sanksi terhadap perangkat desa yang lalai, terutama karena posyandu, bidan desa, dan gerakan PKK dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK-nya tidak jalan, posyandu-nya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan,” tegasnya.

Langkah Penanganan

Sebagai bentuk perhatian, Dedi menyebut pihaknya telah mengirim tim untuk mengevakuasi keluarga balita tersebut agar mendapat perawatan medis, mengingat sebagian anggota keluarga juga menderita penyakit TBC.

“Hari ini kami sudah mengirim tim untuk mengangkut seluruh keluarga tersebut agar dirawat karena juga menderita penyakit TBC. Ini perhatian bagi kita semua untuk senantiasa melakukan cross-check setiap hari terhadap apa yang terjadi di lingkungan masyarakat,” tutur Dedi.

Ajakan untuk Aparat Desa

Dedi menutup pernyataannya dengan mengingatkan seluruh aparat pemerintahan agar lebih aktif dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat dan tidak hanya bereaksi setelah peristiwa tragis terjadi.

“Jangan abey, jangan ribut ketika peristiwanya terjadi. Salam hormat untuk semua, semoga kita bisa bekerja dengan baik,” pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan luas atas pentingnya perhatian pemerintah desa, posyandu, hingga keluarga dalam menjaga kesehatan anak-anak di lingkungan pedesaan.
×
Berita Terbaru Update