Jalannya Pertandingan
PERSIB turun dengan formasi 4-3-3. Teja Paku Alam kembali dipercaya di bawah mistar, sementara lini belakang diisi Kakang Rudianto, Patricio Matricardi, Julio Cesar, dan Frans Putros. Trio gelandang diisi Marc Klok, Luciano Guaycochea, serta Adam Alis. Di lini serang, Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi mengapit Uilliam Barros sebagai ujung tombak.
Babak pertama berlangsung ketat. Meski kedua tim saling serang, skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tempo pertandingan meningkat. PERSIB mencoba menekan, namun justru PSIM lebih dulu mencetak gol. Pada menit ke-58, Julio Cesar dianggap melanggar Nermin Haljeta di kotak penalti setelah wasit Axel Febrian Sinaga melakukan pemeriksaan VAR. Ze Valente yang menjadi eksekutor dengan tenang menaklukkan Teja, membawa PSIM unggul 1-0 di menit ke-64.
PERSIB berupaya bangkit. Peluang emas datang pada menit ke-70 ketika wasit kembali menunjuk titik putih usai handsball Reva Adi Utama. Namun, Uilliam Barros gagal menuntaskan penalti tersebut setelah sepakannya bisa digagalkan Cahya Supriadi.
Hingga menit ke-80, sejumlah peluang PERSIB masih kandas, termasuk tembakan keras Rezaldi Hehanussa yang tipis melenceng.
Gol Penyeimbang dan Drama Penalti Kedua
Harapan Pangeran Biru baru hadir di masa injury time. Pada menit ke-90+5, umpan lambung Souza disambut tandukan keras Matricardi yang merobek gawang Cahya. Skor imbang 1-1.
Namun drama belum berakhir. Di menit ke-90+10, PERSIB kembali mendapat penalti setelah Frans Putros dijatuhkan Reva di dalam kotak. Usai pemeriksaan VAR, Klok maju sebagai eksekutor. Sayangnya, lagi-lagi Cahya tampil gemilang menepis bola di menit ke-90+17.
Skor 1-1 akhirnya bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Statistik Penting
- Gol PSIM: Ze Valente (64’, penalti)
- Gol PERSIB: Patricio Matricardi (90+5’)
- Penalti Gagal PERSIB: Uilliam Barros (70’), Marc Klok (90+17’)
- Penyelamatan Krusial: Cahya Supriadi menggagalkan dua penalti
- Evaluasi
Hasil ini membuat PERSIB harus puas hanya membawa pulang satu poin dari Bantul, meski tampil dominan di babak kedua. Sementara, PSIM layak berbangga atas penampilan disiplin serta ketangguhan kiper muda mereka, Cahya Supriadi, yang menjadi pahlawan dengan dua penyelamatan penalti.
