Berdasarkan pantauan di lapangan, pintu gerbang sisi kanan mengalami kerusakan parah setelah didobrak oleh massa. Kondisi gerbang kini hanya ditutup dengan bambu seadanya. Bangunan pos satpam yang berada di sisi pintu masuk pun tidak luput dari sasaran. Kaca jendela di pos tersebut pecah, diduga akibat lemparan benda keras.
Selain itu, tiang dan papan nama di halaman depan juga mengalami kerusakan. Bendera partai politik yang semula terpasang di area tiang hilang, bahkan diganti dengan bendera bergambar karakter anime One Piece. Sementara itu, dinding tembok di depan gerbang penuh dengan coretan cat semprot (piloks) yang ditinggalkan oleh pengunjuk rasa.
Humas Sekretariat DPRD Kabupaten Cianjur, Aris Mustarizal, membenarkan adanya kerusakan di sejumlah fasilitas akibat kericuhan tersebut. Menurutnya, area yang terdampak paling parah berada di sekitar gerbang utama.
“Ada beberapa fasilitas yang rusak setelah aksi demo. Kerusakan paling banyak memang di pintu gerbang masuk yang jadi pusat kericuhan,” ujar Aris kepada wartawan, Minggu (31/8).
Aris menambahkan, nilai kerugian akibat kerusakan diperkirakan mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Perbaikan akan segera dilakukan, termasuk pengecatan ulang dinding tembok yang dipenuhi coretan.
“Kemarin pintu gerbangnya roboh. Segera kami perbaiki supaya aktivitas di lingkungan DPRD bisa kembali normal,” pungkasnya.
Pihak DPRD berharap masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara damai tanpa merusak fasilitas publik yang pada akhirnya akan membebani anggaran perbaikan.
