Keputusan tersebut tertuang dalam siaran pers yang ditandatangani langsung oleh Surya Paloh bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi F. Taslim, dan berlaku efektif mulai Senin (1/9/2025).
“Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat, ternyata ada pernyataan dari wakil rakyat khususnya Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat. Hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem,” tegas Paloh bersama Hermawi dalam keterangan tertulisnya.
Belasungkawa dan Penegasan Paloh
Dalam pernyataan itu, Surya Paloh juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya sejumlah warga Indonesia dalam rangka memperjuangkan aspirasi mereka di tengah situasi politik yang memanas dalam beberapa pekan terakhir.
“Partai NasDem menegaskan bahwa aspirasi masyarakat harus tetap menjadi acuan utama perjuangan partai. Segala langkah politik tidak boleh mengabaikan perasaan dan suara rakyat,” kata Paloh.
Sahroni Sebelumnya Diganti dari Pimpinan Komisi
Sebelum dinonaktifkan dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni telah lebih dulu digeser dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Posisi tersebut kini diisi Rusdi Masse Mappasessu, yang sebelumnya merupakan anggota Komisi IV DPR. Sementara Sahroni dialihkan menjadi anggota Komisi I DPR RI.
Langkah ini diambil setelah pernyataan Sahroni yang dianggap menimbulkan kontroversi di tengah gelombang aksi unjuk rasa berkepanjangan. Rumah Sahroni di Jakarta bahkan sempat didatangi massa yang melancarkan protes keras terhadap sikap dan komentar politikus asal Tanjung Priok tersebut.
Respons Sahroni
Menanggapi situasi yang berkembang, Sahroni sempat menyatakan dukungannya terhadap evaluasi tunjangan dan gaji anggota DPR. Ia berjanji akan menyerahkan seluruh hak keuangannya untuk kepentingan masyarakat.
“Saya dukung evaluasi tunjangan yang diterima anggota DPR RI, setuju evaluasi secara total,” kata Sahroni.
Ia menambahkan, sejak awal dirinya sudah menyalurkan kembali gaji dan tunjangan yang diterima kepada masyarakat. “Untuk saya, semua gaji dan tunjangan dari dulu selalu saya berikan kembali ke masyarakat, itu wajib. Meski nanti dievaluasi, tetap akan saya kembalikan,” ujarnya.
Dinamika Internal NasDem
Penonaktifan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach menjadi salah satu langkah tegas Partai NasDem dalam merespons dinamika politik nasional dan tekanan publik yang meningkat tajam. Hingga kini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai status keduanya di struktur kepengurusan DPP maupun langkah politik berikutnya dari Partai NasDem.
