-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkab Cianjur Tetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi, Ratusan Relawan Disiagakan

Kamis, 16 Oktober 2025 | 22.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-18T00:34:14Z


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, resmi menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi yang meliputi potensi banjir, longsor, pergeseran tanah, dan angin puting beliung. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya intensitas hujan dan terjadinya sejumlah bencana akibat cuaca ekstrem di beberapa kecamatan dalam beberapa hari terakhir.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mencermati kondisi cuaca dan hasil laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi curah hujan tinggi akan terus terjadi sepanjang Oktober.

“Status siaga bencana ditetapkan karena cuaca ekstrem yang melanda sejumlah kecamatan di Cianjur sejak beberapa hari terakhir, sehingga memicu terjadinya bencana alam yang menyebabkan akses jalan terputus dan banyaknya rumah yang rusak,” ujar Asep, Jumat (16/10/2025).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) juga telah lebih dulu menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi di seluruh kabupaten dan kota di wilayahnya. Keputusan itu kemudian diikuti Pemkab Cianjur untuk memastikan kesiapsiagaan di tingkat daerah.

Selama beberapa hari terakhir, BPBD mencatat kejadian longsor di Kecamatan Cibinong dan angin puting beliung di empat kecamatan, yakni Cilaku, Cibeber, Warungkondang, dan Sukanagara.

“Tidak ada korban jiwa saat terjadi bencana alam longsor dan puting beliung, namun tercatat puluhan kepala keluarga sempat mengungsi karena rumah mereka mengalami kerusakan berat dan sedang,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Cianjur telah menyiagakan 354 relawan tangguh bencana yang tersebar di berbagai kecamatan. Para relawan ini bertugas melakukan pemantauan, pelaporan kondisi cuaca harian, serta tindakan cepat tanggap jika terjadi bencana.

“Semua disiagakan untuk melakukan pemantauan hingga penanganan darurat, termasuk mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, serta segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam akan terjadi bencana seperti hujan deras dengan intensitas lama,” imbuh Asep.

Selain itu, koordinasi dengan aparat desa, TNI, Polri, dan lembaga relawan terus dilakukan untuk memastikan setiap wilayah siap menghadapi kemungkinan terburuk akibat cuaca ekstrem.

Pemkab Cianjur juga mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana, seperti di sekitar lereng perbukitan dan bantaran sungai, untuk terus waspada dan tidak menyepelekan tanda-tanda perubahan cuaca.
×
Berita Terbaru Update