-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Aksi Cegat-Mencegat Berujung Celaka di Cianjur, Pelajar SMP Tertabrak Motor Saat Hendak Mulai Tawuran

Sabtu, 15 November 2025 | 20.59 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-16T11:45:36Z
Upaya sejumlah pelajar untuk memulai aksi tawuran di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, justru berakhir petaka. Seorang siswa SMPN 2 Cibinong mengalami luka cukup serius setelah tertabrak sepeda motor yang dikendarai pelajar lain yang hendak mereka cegat.

Insiden tersebut terjadi pada Senin (10/11/2025) siang dan viral di media sosial setelah rekaman CCTV sebuah SMK yang mengarah ke lokasi kejadian diunggah oleh seorang warganet. Dalam video berdurasi 28 detik itu terlihat lima siswa SMPN 2 Cibinong berusaha menghadang dan melempari sepeda motor yang dikendarai pelajar MTSN 2 Tanggeung.

Awalnya, satu sepeda motor berhasil melaju menghindari lemparan. Namun para siswa SMPN 2 Cibinong itu kembali menghadang motor lain yang datang dari arah belakang. Di tengah kekacauan itu, salah satu siswa yang mengenakan jaket berjalan ke tengah jalan, tepat sebelum sebuah motor melaju kencang untuk menghindari pencegatan.

Karena jarak yang sudah terlalu dekat, sepeda motor yang dikendarai pelajar MTSN 2 Tanggeung tersebut tidak sempat mengerem, sehingga menabrak siswa SMPN 2 Cibinong itu hingga terpental beberapa meter. Benturan tersebut membuat situasi semakin gaduh dan menarik perhatian warga sekitar.

Kapolsek Cibinong AKP Roni Romdhon membenarkan kejadian itu. Ia menjelaskan aksi tersebut berawal dari rencana tawuran antar pelajar yang digagas oleh kelompok siswa SMPN 2 Cibinong.

“Kejadian itu berasal dari rencana aksi tawuran dengan mencegat siswa sekolah lain. Tapi siswa dari SMPN 2 Cibinong malah tertabrak sepeda motor yang dikendarai siswa dari sekolah lain yang dicegatnya,” ujar AKP Roni, Sabtu (15/11/2025).

Menurutnya, insiden tersebut menyebabkan tiga siswa mengalami luka-luka, terdiri dari satu siswa SMPN 2 Cibinong dan dua siswa MTSN 2 Tanggeung yang mengendarai sepeda motor. Beruntung tidak ada korban jiwa.

“Korban jiwa tidak ada, tapi kejadian tersebut menyebabkan tiga orang luka,” kata Roni.

Pihak kepolisian kemudian memanggil perwakilan dua sekolah serta para orang tua siswa untuk dimintai keterangan dan mencari solusi penyelesaian masalah.

“Berbagai pihak sepakat menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Para siswa yang terluka saat ini sedang menjalani masa pemulihan,” tuturnya.

Roni menegaskan pentingnya peran orang tua dan pihak sekolah dalam mencegah pelajar terlibat aksi kekerasan.

“Kami juga menegaskan agar orang tua lebih mengawasi dan mencegah anak-anaknya ikut tawuran atau tindakan kekerasan lainnya,” pungkasnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa aksi kenakalan remaja bisa berujung sangat fatal, bahkan membahayakan keselamatan siswa yang terlibat maupun pengguna jalan lain. Polisi mengimbau seluruh pelajar untuk tidak terprovokasi ajakan tawuran dan fokus pada kegiatan positif.
×
Berita Terbaru Update