Kebakaran tersebut dipicu oleh tergulingnya truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan ledakan dan api merembet ke sejumlah bangunan di sekitar lokasi kejadian. Insiden ini juga mengakibatkan satu orang mengalami luka bakar serius.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Ahmad Rifa’i Azhari, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Cianjur telah melakukan koordinasi langsung dengan jajaran direksi Pertamina untuk membahas langkah-langkah penanganan pascakebakaran.
“Pada prinsipnya, pihak Pertamina akan bertanggung jawab seluruhnya, baik kepada para korban maupun terhadap kerugian harta benda akibat kejadian kemarin,” ujar Ahmad Rifa’i kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).
Sementara itu, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Hari Purnomo, menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas musibah tersebut. Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah, petugas pemadam kebakaran, serta aparat kepolisian yang bergerak cepat dalam proses evakuasi dan pemadaman api.
“Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan semua dampak kejadian ini sampai tuntas. Termasuk satu korban luka bakar yang awalnya dirawat di rumah sakit daerah, kini sudah kami evakuasi ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif,” ujar Hari.
Selain fokus pada penanganan korban, Pertamina juga memastikan akan mengganti seluruh kendaraan dan aset yang terbakar, termasuk pos polisi dan mobil patroli yang ikut terdampak. Pendataan kerugian kini tengah dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Cianjur guna memastikan data yang valid dan akurat.
Terkait penyebab kecelakaan, Hari menjelaskan bahwa proses investigasi masih berlangsung. Ia menegaskan bahwa seluruh armada tangki Pertamina secara rutin menjalani pemeriksaan dan perawatan ketat, mulai dari preventive dan predictive maintenance, uji tekanan tangki setiap 16 kali pengisian, hingga inspeksi harian oleh tim pengawas.
“Sopir tangki juga wajib melalui pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas. Jika hasilnya tidak layak, maka tidak diperbolehkan mengemudikan kendaraan. Kami memiliki standar keselamatan yang sangat ketat,” tegasnya.
Diketahui, truk tangki yang mengalami kecelakaan tersebut membawa sekitar 8.000 liter Pertamax dan 16.000 liter Pertalite yang rencananya akan dikirim ke wilayah Sukabumi.
Meski sempat terjadi insiden, Hari memastikan bahwa pasokan BBM di wilayah Cianjur tetap aman dan tidak terganggu.
“Hingga saat ini, korban tercatat satu orang, yakni pengendara motor yang mengalami luka bakar. Kami terus memantau perkembangan kondisi korban dan memastikan seluruh proses penanganan berjalan sesuai prosedur,” pungkasnya.
