-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Jumlah Guru Bahasa Sunda di Cianjur Minim, DPRD Desak Penambahan Formasi

Minggu, 17 November 2024 | 23.08 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-08T17:07:57Z



Jumlah guru Bahasa Sunda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dinilai sangat minim dan menjadi perhatian serius DPRD setempat. Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, Hendi Mulyana, menyatakan bahwa kondisi tersebut menjadi masalah yang mendesak untuk segera diselesaikan. Berdasarkan data terbaru, saat ini hanya terdapat 31 guru Bahasa Sunda di Cianjur.


"Jumlah ini jelas tidak sebanding dengan jumlah sekolah di Kabupaten Cianjur yang mencapai ribuan. Padahal kebutuhan idealnya adalah 230 guru lebih," ujar Hendi pada Minggu (17/11).


Hendi menjelaskan, dari total 31 guru Bahasa Sunda yang ada, sebagian besar masih berstatus guru honorer. Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat bahasa Sunda merupakan bahasa ibu masyarakat Cianjur yang harus dilestarikan.


Bahasa Sunda Terancam Terdegradasi

Hendi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keberlangsungan bahasa Sunda di tengah masyarakat. Jika kekurangan guru Bahasa Sunda tidak segera diatasi, dikhawatirkan generasi muda akan semakin jauh dari budaya dan bahasa daerah.


"Dalam rapat bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), terungkap fakta bahwa formasi guru Bahasa Sunda belum dimasukkan dalam usulan kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kami sudah meminta agar ini segera diusulkan," tegas Hendi.


Formasi Guru Bahasa Sunda Baru Diusulkan Tahun Depan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKPSDM Kabupaten Cianjur, Heri Farid Hifari, mengakui bahwa formasi untuk guru Bahasa Sunda belum diusulkan dalam penerimaan PPPK gelombang kedua. Ia memastikan bahwa usulan tersebut baru akan diajukan pada tahun 2025.


"Formasi guru Bahasa Sunda memang tidak dimasukkan pada gelombang penerimaan tahun ini. Namun, kemungkinan besar usulan tersebut akan diajukan tahun depan," jelas Heri.


DPRD berharap agar usulan ini dapat menjadi prioritas. Penambahan jumlah guru Bahasa Sunda diharapkan dapat memotivasi calon guru untuk memilih jurusan Bahasa Sunda di perguruan tinggi, sehingga keberlanjutan pengajaran bahasa daerah ini terjamin.


DPRD Dorong Pemerintah Daerah Bertindak Cepat

Hendi menekankan pentingnya langkah cepat dari pemerintah daerah untuk memastikan kelestarian bahasa Sunda. Ia juga berharap BKPSDM serius menindaklanjuti permintaan DPRD agar formasi guru Bahasa Sunda segera direalisasikan.


"Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai bahasa Sunda tergerus oleh perkembangan zaman karena minimnya tenaga pendidik," pungkas Hendi.


Dengan adanya perhatian dari DPRD dan usulan yang diajukan oleh BKPSDM, masyarakat berharap formasi guru Bahasa Sunda segera terealisasi sehingga keberlangsungan budaya dan bahasa daerah tetap terjaga di Kabupaten Cianjur.



×
Berita Terbaru Update