-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Polres Cianjur Temukan MinyaKita Dijual di Atas HET dan Takaran Tidak Sesuai

Kamis, 13 Maret 2025 | 03.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-12T20:05:01Z
Polres Cianjur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan distributor minyak goreng merek MinyaKita. Hasilnya, ditemukan produk yang beredar dengan takaran kurang dari standar serta harga jual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yonky Dilatha mengungkapkan, sidak dilakukan di Pasar Induk Cianjur dan enam distributor sembako di wilayah Cianjur pada Rabu (12/3/2025). Dari hasil sidak, ditemukan dua produsen MinyaKita yang beredar di Cianjur, dengan salah satu produk tidak memenuhi takaran yang seharusnya.

"Di salah satu toko atau distributor, ditemukan minyak goreng merek MinyaKita tidak sesuai standar. Seharusnya 1.000 mililiter atau 1 liter, tetapi hanya 960 mililiter," ungkap AKBP Rohman Yonky Dilatha.

Selain takaran yang tidak sesuai, pihak kepolisian juga menemukan harga jual MinyaKita yang melampaui HET yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto.

"Memang selisih dengan HET tidak besar, sekitar Rp 300 atau Rp 500. Tapi tetap itu di atas HET. Dalihnya karena dari agennya sudah mahal di atas HET, jadi mereka terpaksa menjual lebih mahal lagi," ujar AKP Tono Listianto.

Lebih lanjut, pihak kepolisian akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait penyebab ketidaksesuaian takaran serta harga yang melebihi HET di pasaran.

"Kami akan konfirmasi langsung ke produsen dan agen-agennya untuk mengetahui penyebab takaran tidak sesuai serta harga yang melebihi HET. Kami ingin memastikan MinyaKita beredar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," tegas Kapolres Cianjur.

Dengan adanya temuan ini, Polres Cianjur akan terus mengawasi peredaran minyak goreng di wilayahnya guna memastikan masyarakat mendapatkan produk dengan kualitas dan harga sesuai ketentuan. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika menemukan penyimpangan serupa agar dapat segera ditindaklanjuti.
×
Berita Terbaru Update