PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) resmi menetapkan susunan baru Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 yang digelar hari ini di kantor pusat Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung.
RUPS tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah, serta 27 kepala daerah dan para pemegang saham lainnya. Keputusan penting lahir dari forum ini, termasuk pengangkatan dua nama besar dalam dunia publik: Mardigu Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu sebagai Komisaris Utama Independen, serta Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen.
Profesionalisme di Atas Segalanya
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa susunan baru jajaran komisaris dan direksi dipilih murni berdasarkan prinsip profesionalisme, bukan atas dasar afiliasi politik. Ia mengaku tidak memiliki hubungan pribadi maupun urusan bisnis dengan keduanya, dan hanya berkomunikasi via telepon saat Mardigu dan Helmy sedang berada di Eropa.
“Saya tidak pernah bertemu, tidak pernah ngobrol bisnis dengan mereka. Saya hanya membaca pengalaman mereka, kredibilitas, dan sejauh mana mereka dipercaya publik,” ujar Dedi Mulyadi.
Penunjukan ini disebut sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperkuat posisi Bank BJB di tengah dinamika ekonomi nasional dan global. Kedua tokoh tersebut dipilih karena memiliki pemahaman mendalam terhadap ekonomi dan keuangan, serta reputasi publik yang kuat.
Susunan Lengkap Komisaris dan Direksi Bank BJB
Berikut adalah jajaran baru Bank BJB hasil RUPS Tahunan 2025:
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama Independen: Mardigu Wowiek Prasantyo
- Komisaris: Herman Suryatman
- Komisaris: Rudie Kusmayadi
- Komisaris: Tomsi Tohir
- Komisaris Independen: Helmy Yahya
- Komisaris Independen: Novian Herodwijanto
Direksi:
Restrukturisasi Besar-Besaran
RUPS kali ini juga menjadi titik awal dari restrukturisasi besar di tubuh Bank BJB. Jabatan direksi yang semula terdiri dari sembilan posisi kini dirampingkan menjadi enam posisi strategis. Hal ini merupakan bagian dari efisiensi kelembagaan yang dinilai krusial untuk menciptakan kinerja yang lebih optimal dan berkelanjutan.
“Hari ini sudah diputuskan, hanya enam jabatan direktur utama dan lima direktur serta enam komisaris. Ini efisiensi yang berdampak langsung pada kondisi keuangan perusahaan,” kata Dedi Mulyadi.
Langkah efisiensi ini diyakini akan memperkuat struktur organisasi Bank BJB dan memberikan dampak positif terhadap daya saing, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi regional dan nasional.
Sosok di Balik Kursi Komisaris
Mardigu Wowiek Prasantyo, atau yang lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu, merupakan pengusaha dan ekonom yang selama ini dikenal aktif menyuarakan gagasan-gagasan reformasi ekonomi. Ia merupakan tokoh yang akrab dengan isu ekonomi digital, blockchain, dan kebijakan moneter alternatif. Penunjukannya sebagai Komisaris Utama Independen Bank BJB menandai pendekatan baru yang lebih visioner dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Sementara itu, Helmy Yahya dikenal luas sebagai figur televisi dan inovator dalam manajemen media. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama TVRI dengan sejumlah reformasi yang berani. Meski sempat berkiprah di dunia politik, Helmy kini diamanahi posisi sebagai Komisaris Independen Bank BJB, di mana ia akan berfokus pada pengawasan dan tata kelola tanpa afiliasi politik.
Menuju Kinerja Lebih Kompetitif
Dengan komposisi baru dan pendekatan berbasis profesionalisme serta efisiensi struktural, Bank BJB menatap masa depan dengan optimisme. Restrukturisasi ini diharapkan mampu mempercepat transformasi kelembagaan, menekan biaya operasional, serta meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan nasabah.
Bank BJB menegaskan komitmennya untuk terus menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah sekaligus pemain penting dalam industri perbankan nasional.
- Direktur Utama: Yusuf Saadudin
- Direktur Kepatuhan: Joko Hartono Kalisman
- Direktur Korporasi dan UMKM: Mulyana
- Direktur Konsumer dan Ritel: Nunung Suhartini
- Direktur Operasional dan Teknologi Informasi: Ayi Subarna
- Direktur Keuangan: Hana Dartiwan
Restrukturisasi Besar-Besaran
RUPS kali ini juga menjadi titik awal dari restrukturisasi besar di tubuh Bank BJB. Jabatan direksi yang semula terdiri dari sembilan posisi kini dirampingkan menjadi enam posisi strategis. Hal ini merupakan bagian dari efisiensi kelembagaan yang dinilai krusial untuk menciptakan kinerja yang lebih optimal dan berkelanjutan.
“Hari ini sudah diputuskan, hanya enam jabatan direktur utama dan lima direktur serta enam komisaris. Ini efisiensi yang berdampak langsung pada kondisi keuangan perusahaan,” kata Dedi Mulyadi.
Langkah efisiensi ini diyakini akan memperkuat struktur organisasi Bank BJB dan memberikan dampak positif terhadap daya saing, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi regional dan nasional.
Sosok di Balik Kursi Komisaris
Mardigu Wowiek Prasantyo, atau yang lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu, merupakan pengusaha dan ekonom yang selama ini dikenal aktif menyuarakan gagasan-gagasan reformasi ekonomi. Ia merupakan tokoh yang akrab dengan isu ekonomi digital, blockchain, dan kebijakan moneter alternatif. Penunjukannya sebagai Komisaris Utama Independen Bank BJB menandai pendekatan baru yang lebih visioner dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Sementara itu, Helmy Yahya dikenal luas sebagai figur televisi dan inovator dalam manajemen media. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama TVRI dengan sejumlah reformasi yang berani. Meski sempat berkiprah di dunia politik, Helmy kini diamanahi posisi sebagai Komisaris Independen Bank BJB, di mana ia akan berfokus pada pengawasan dan tata kelola tanpa afiliasi politik.
Menuju Kinerja Lebih Kompetitif
Dengan komposisi baru dan pendekatan berbasis profesionalisme serta efisiensi struktural, Bank BJB menatap masa depan dengan optimisme. Restrukturisasi ini diharapkan mampu mempercepat transformasi kelembagaan, menekan biaya operasional, serta meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan nasabah.
Bank BJB menegaskan komitmennya untuk terus menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah sekaligus pemain penting dalam industri perbankan nasional.