-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Menyesatkan, Delapan Makam Palsu Dibongkar Warga di Sukaresmi Cianjur

Rabu, 16 April 2025 | 15.17 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-16T08:20:39Z
Warga Kampung Barulimus, Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membongkar delapan makam yang diduga palsu pada Selasa (15/4/2025). Aksi ini dilakukan secara gotong royong demi mencegah keresahan dan potensi penyesatan di tengah masyarakat.

Pembongkaran dipimpin langsung oleh Kepala Desa Cikancana, Nanang, serta melibatkan unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, TNI, Polri, dan Satpol PP setempat. Keputusan tersebut diambil setelah melalui musyawarah intensif yang mempertimbangkan dampak negatif dari keberadaan makam-makam tersebut.

Menurut keterangan Nanang, delapan dari sembilan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Barulimus diketahui tidak memiliki dasar sejarah maupun spiritual yang jelas. Hanya satu makam yang diyakini asli dan tetap dibiarkan utuh, yaitu Makam Eyang Sa Wadah, yang selama ini dihormati sebagai karuhun atau leluhur masyarakat setempat.

“Kami lakukan musyawarah terlebih dahulu bersama tokoh masyarakat dan pemerintah desa. Karena khawatir ini jadi tempat ziarah yang menyesatkan, akhirnya disepakati untuk dibongkar,” ujar Nanang.

Nanang juga menegaskan bahwa makam-makam tersebut tidak pernah digunakan untuk pemakaman. Tidak ada jenazah yang ditemukan karena struktur makam hanya berupa susunan batu menyerupai nisan. Salah satu warga luar desa disebut sebagai pembuat makam-makam palsu itu, mengaku mendapat “ilham” dari mimpi, meski tidak dapat dipertanggungjawabkan secara spiritual maupun historis.

Fenomena makam palsu ini sempat menarik perhatian para peziarah dari berbagai daerah yang datang dengan keyakinan bahwa lokasi tersebut merupakan petilasan atau peninggalan leluhur. Hal ini tentu memicu keprihatinan dari banyak pihak.

Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sukaresmi, H. Ade, turut menyuarakan kekhawatirannya terhadap fenomena tersebut.

“Kita khawatir ini menyesatkan, apalagi tidak ada sejarah pemakaman di lokasi itu. Kami imbau masyarakat agar berziarah sesuai syariat Islam, jangan mudah percaya pada hal-hal mistis tanpa dasar,” ujarnya.

Pemerintah Desa Cikancana kini memperketat pengawasan di area TPU untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Warga juga diminta untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan pembuatan makam palsu di wilayah mereka.

Langkah tegas ini diambil sebagai bentuk komitmen menjaga ketertiban, serta memastikan bahwa tradisi ziarah tetap berada dalam koridor keimanan dan syariat yang benar.
×
Berita Terbaru Update