-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Balita Meninggal Dunia Akibat Tembok Penahan Tanah Ambruk di Cipanas Cianjur

Selasa, 13 Mei 2025 | 16.44 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-14T04:45:18Z
Seorang balita yang menjadi korban ambruknya tembok penahan tanah (TPT) di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Cimacan. Korban dinyatakan meninggal dunia pada Selasa pagi (13/5), sehari setelah peristiwa tragis tersebut terjadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengonfirmasi bahwa korban meninggal akibat luka serius yang diderita setelah tertimpa tembok rumah yang jebol, dihantam oleh material TPT yang ambruk pasca hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

"Korban meninggal dunia Selasa pagi setelah mendapat pertolongan medis di RSUD Cimacan. Korban dievakuasi dari reruntuhan tembok rumah yang ambruk akibat material TPT yang longsor," ungkap Asep saat ditemui di Cianjur.

Dalam insiden tersebut, lima anggota keluarga yang berada dalam rumah turut menjadi korban. Selain balita yang meninggal, empat anggota keluarga lainnya — ayah, ibu, dan dua anak lainnya — mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan medis.

Jenazah korban telah dimakamkan di tempat pemakaman umum Kampung Balakang, Desa Sindanglaya, pada hari yang sama.

Petugas gabungan dari unsur TNI/Polri, Damkar, PMI Cianjur, serta sejumlah relawan saat ini terus melakukan proses pembersihan rumah warga terdampak. Material longsoran dan lumpur yang terbawa arus banjir akibat aliran sungai yang tersumbat kini mulai dibersihkan guna mencegah bencana susulan.

Sebelumnya, pada Senin (12/5), hujan deras menyebabkan tembok penahan tanah setinggi tiga meter yang berada di seberang permukiman Kampung Balakang, Desa Sindanglaya, ambruk. Kepala Desa Sindanglaya, Nyanyang Kurnia Sanusi, menjelaskan bahwa tembok tersebut roboh karena tak mampu menahan tekanan air akibat aliran sungai yang terhambat.

"Arus sungai yang deras tertahan oleh material tembok yang roboh, sehingga meluap dan mengenangi permukiman warga. Sebagian material tembok menghantam rumah warga hingga ambruk," jelas Nyanyang.

Akibat kejadian itu, satu rumah mengalami rusak berat dan dua rumah lainnya terdampak banjir. Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian oleh petugas gabungan.

Pihak pemerintah desa dan instansi terkait kini tengah berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan dan mencari solusi jangka panjang guna mencegah bencana serupa terulang kembali.
×
Berita Terbaru Update