-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Miris, Siswa SDN Sukawangi 2 Cianjur Terpaksa Belajar di Lantai Selama Dua Tahun Pascagempa

Rabu, 21 Mei 2025 | 00.14 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-27T19:05:35Z

 

Foto: (Beritasatu.com/Riski Maulana)


Ironis, siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukawangi 2 yang berada di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, harus menjalani proses belajar mengajar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Selama dua tahun terakhir, para siswa terpaksa belajar tanpa meja dan kursi, duduk langsung di lantai ruang kelas meskipun bangunan sekolah telah diperbaiki pascagempa.

Kondisi ini terjadi akibat kerusakan fasilitas belajar yang belum sepenuhnya pulih sejak gempa bumi besar mengguncang Cianjur beberapa waktu lalu. Kepala SDN Sukawangi 2, Andy Irawan, mengungkapkan bahwa meski bangunan sekolah telah dibangun ulang oleh pemerintah, perabotan seperti meja, kursi, dan lemari tidak mendapat perhatian yang sama.

“Kursi dan meja rusak saat gempa. Setelah bangunan sekolah diperbaiki, meja dan kursi yang tersedia hanya cukup untuk tiga kelas. Sementara siswa kelas empat hingga enam harus belajar di lantai,” ujar Andy kepada media, Rabu (21/5/2025).

Andy menambahkan bahwa pihak sekolah telah berulang kali mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Pendidikan maupun instansi terkait lainnya, namun belum mendapatkan tanggapan konkret.

“Kami sudah mengajukan permohonan tiga kali, tapi sampai sekarang belum ada respons atau tindak lanjut. Padahal ini sangat dibutuhkan untuk kenyamanan dan kelayakan belajar anak-anak,” jelasnya.

Kondisi belajar di lantai jelas berdampak pada kenyamanan dan kesehatan para siswa. Muhammad Dhafa, siswa kelas enam, mengaku kerap merasa tidak nyaman, terutama saat cuaca dingin.

“Dinyamanin aja sih, tapi suka pegel dan dingin juga. Harapannya sih nanti bisa belajar pakai meja dan kursi lagi,” tutur Dhafa dengan raut wajah berharap.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Arvih, salah satu siswa lainnya. Ia menyebut bahwa belajar di lantai tidak ideal, apalagi saat musim hujan di mana suhu menjadi lebih dingin.

“Kadang nyaman, kadang enggak. Sering pegel dan dingin, apalagi kalau hujan,” katanya.

Kondisi ini tentu menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Banyak pihak berharap agar pemerintah daerah maupun pusat segera turun tangan memberikan solusi nyata atas persoalan ini. Fasilitas belajar seperti meja dan kursi bukanlah kebutuhan mewah, melainkan elemen dasar yang sangat penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

Di tengah semangat siswa dan guru untuk tetap melanjutkan pendidikan dalam keterbatasan, sudah seharusnya ada langkah cepat dan serius dari pihak terkait untuk memastikan bahwa tidak ada lagi siswa yang harus belajar di lantai dalam kondisi yang tidak layak.
×
Berita Terbaru Update