Kejadian tersebut diketahui terjadi di kawasan Alun-Alun Suryakencana, salah satu lokasi favorit para pendaki. Dalam video yang viral, tampak celana dalam bekas tergeletak di atas tanaman edelweiss yang merupakan bunga langka dan dilindungi. Tak hanya itu, video lain menunjukkan adanya tinja manusia di salah satu titik mata air yang biasa digunakan pendaki untuk mengambil air minum.
Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Agus Deni, menyayangkan keras insiden tersebut. Menurutnya, tindakan membuang limbah pribadi di sembarang tempat, apalagi di lokasi konservasi dan dekat sumber air, merupakan pelanggaran serius.
"Yang terlihat di video itu sangat tidak pantas. Celana dalam bekas dibuang di atas edelweiss, dan ada pula yang buang air besar sembarangan di sekitar mata air. Kami sangat menyayangkan perbuatan tersebut," ujar Agus saat dikonfirmasi pada Minggu (4/5), dilansir dari detikTravel.
Agus menambahkan bahwa pihak Balai Besar akan segera menelusuri identitas para pelaku. Jika terbukti, sanksi tegas akan dijatuhkan.
"Kita akan telusuri pelakunya. Bila terbukti, bisa dikenai sanksi blacklist dari pendakian serta proses hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," tegasnya.
Ia juga mengimbau seluruh pendaki agar menjaga etika dan kebersihan selama berada di kawasan taman nasional. Pendaki diminta tidak meninggalkan sampah dalam bentuk apa pun, termasuk sampah pribadi, guna menjaga kelestarian alam dan kenyamanan bersama.
Pendakian Bukan Sekadar Petualangan
Gunung Gede-Pangrango merupakan salah satu gunung favorit di Pulau Jawa yang dikunjungi ribuan pendaki setiap tahunnya. Kawasan ini masuk dalam zona konservasi yang dilindungi oleh negara. Oleh karena itu, setiap aktivitas pendakian diharapkan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi dan tidak merusak lingkungan.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh pendaki bahwa mendaki gunung bukan hanya soal menaklukkan puncak, tapi juga menjaga dan menghormati alam yang menjadi tempat mereka berpetualang.