![]() |
Foto: ilustrasi |
Ratusan warga Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, menggeruduk Kantor Desa pada Senin (2/6/2025). Aksi unjuk rasa itu dipicu oleh kekecewaan warga atas dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa (Kades) Asep Jalaludin.
Massa yang didominasi warga setempat mendesak agar Kades segera mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya. Situasi sempat memanas ketika warga nyaris menyegel kantor desa karena Asep tidak berada di lokasi saat aksi berlangsung.
Melansir laman Detik Jabar (2/6/2025), Salah satu warga, Ate Purwita (26), mengatakan bahwa Kades Asep diduga menyalahgunakan dana desa dan bantuan pemerintah, termasuk bantuan untuk guru ngaji serta program ketahanan pangan.
“Diduga dana yang diselewengkan atau dikorupsi mencapai Rp 1 miliar,” ujar Ate kepada awak media.
Ate menambahkan, hasil audit yang dilakukan sebelumnya memang menemukan adanya sejumlah penyimpangan anggaran. Oleh karena itu, warga mendesak agar kepala desa segera diberhentikan.
“Warga sudah kehilangan kepercayaan. Kami tidak ingin Desa Cibarengkok terus dipimpin oleh orang yang diduga melakukan penyelewengan dana,” tegasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Bidang Bina Administrasi Pemerintah Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur, Dendi Renaldi, menyebutkan bahwa demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya.
“Tuntutan warga jelas, mereka meminta kejelasan atas dugaan penyimpangan anggaran. Kami sudah agendakan audiensi antara warga dengan kepala desa pada Rabu, 4 Juni 2025,” kata Dendi.
Ia juga menyampaikan bahwa DPMD akan terus memantau situasi dan menjembatani komunikasi antara pihak desa dan masyarakat.
Kades Akui Sudah Kembalikan Dana
Sementara itu, Kepala Desa Cibarengkok Asep Jalaludin membenarkan bahwa dirinya telah beberapa kali melakukan audiensi dengan perwakilan warga. Ia mengakui adanya temuan audit dan telah mulai mengembalikan dana yang dimaksud secara bertahap.
“Saya tidak menampik hasil audit tersebut. Saya bertanggung jawab dan sudah mulai mengembalikan uangnya,” ujar Asep saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Namun, Asep menduga bahwa aksi protes ini telah ditunggangi oleh unsur politik.
“Saya sudah memberikan penjelasan. Tapi kenapa aksi masih terus dilakukan, saya menduga ini ada unsur politis,” pungkasnya.
Meski sempat tegang, situasi di Kantor Desa Cibarengkok tetap dalam kondisi kondusif. Aparat kepolisian dan Satpol PP turut berjaga untuk mengantisipasi potensi kericuhan.
Warga berharap agar audiensi mendatang membuahkan keputusan yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Mereka menegaskan tidak akan berhenti menyuarakan tuntutan hingga keadilan benar-benar ditegakkan.