-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Meta Bentuk Tim Super AI, Tunjuk CEO Muda Scale AI Pimpin Ambisi Kecerdasan Super

Kamis, 03 Juli 2025 | 09.19 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-03T02:19:10Z


CEO Meta Mark Zuckerberg secara resmi membentuk tim super untuk memuluskan ambisinya dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI) tingkat lanjut yang disebutnya sebagai “kecerdasan super” — kecerdasan buatan yang digadang-gadang akan melampaui kemampuan manusia.

Dalam memo internal kepada karyawan, Zuckerberg mengumumkan pembentukan Meta Superintelligence Labs, unit baru yang akan difokuskan pada pengembangan AI canggih. Unit ini akan dipimpin oleh Alexandr Wang, mantan CEO dan pendiri Scale AI, yang kini ditunjuk sebagai Chief AI Officer Meta.

Wang, pemuda berusia 28 tahun yang dikenal sukses membesarkan Scale AI, bergabung dengan Meta usai Zuckerberg menginvestasikan hampir USD 15 miliar untuk mengakuisisi 49% saham perusahaan rintisan tersebut.

“Seiring dengan percepatan kemajuan AI, pengembangan kecerdasan super mulai terlihat,” tulis Zuckerberg dalam pesannya kepada karyawan, seperti dikutip dari Bloomberg.

“Saya yakin ini akan menjadi awal era baru bagi umat manusia, dan saya berkomitmen penuh untuk melakukan apa pun yang diperlukan agar Meta memimpin jalan.”

Zuckerberg juga memuji Wang sebagai pendiri startup paling berpengaruh di generasinya. Dalam memimpin pengembangan AI Meta, Wang akan bekerja sama dengan Nat Friedman, mantan CEO GitHub, yang akan mengawasi produk dan penelitian terapan AI di Meta.

Menurut Forbes, kekayaan Alexandr Wang kini mencapai sekitar USD 3,6 miliar atau setara Rp 58 triliun, menjadikannya salah satu miliarder termuda di dunia.
 
Saham Meta Melonjak

Kabar pembentukan tim AI super ini langsung berdampak pada pasar saham. Harga saham Meta sempat melonjak hingga menyentuh angka USD 747,90 sebelum akhirnya ditutup di angka tertinggi sepanjang masa, yakni USD 738,09 per saham.

Langkah strategis Meta ini menandai persaingan yang semakin intens dalam industri AI global, bersaing ketat dengan raksasa teknologi lain seperti Google dan OpenAI. Berbeda dengan pendekatan tertutup yang diambil Google dan OpenAI, Zuckerberg lebih condong pada pengembangan AI open-source yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh publik.
 
Bajak Talenta dari OpenAI dan Google

Dalam upaya memperkuat tim AI-nya, Meta juga merekrut sejumlah talenta dari perusahaan pesaing. Zuckerberg mengonfirmasi bahwa Meta telah menarik empat peneliti dari OpenAI, yaitu Jiahui Yu, Shuchao Bi, Shengjia Zhao, dan Hongyu Ren.

Selain itu, Trapit Bansal, kontributor utama pengembangan model penalaran AI OpenAI pertama, juga dilaporkan telah bergabung dengan Meta. Total, Zuckerberg mengumumkan 11 perekrutan baru, termasuk mantan pegawai Google dan Anthropic.

Langkah agresif Meta tersebut sempat mendapat sorotan dari CEO OpenAI Sam Altman. Dalam sebuah podcast, Altman menyebut bahwa Zuckerberg menawarkan bonus penandatanganan senilai USD 100 juta untuk merekrut talenta terbaik dari OpenAI.

Dengan pembentukan tim super ini, Meta secara tegas menyatakan keseriusannya menjadi pemimpin dalam revolusi kecerdasan buatan global.
×
Berita Terbaru Update