-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Wali Kota di Jepang Mundur Usai Tersandung Dugaan Ijazah Palsu, Sempat Klaim Lulus dari Universitas

Jumat, 11 Juli 2025 | 18.29 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-11T11:30:03Z
Wali Kota Kota Ito di Prefektur Shizuoka, Jepang, Maki Takubo, resmi menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa, 8 Juli 2025, setelah tersandung skandal dugaan pemalsuan ijazah. Pengunduran dirinya menjadi pukulan bagi pemerintahan kota dan sektor pariwisata yang terdampak langsung dari kontroversi ini.

Takubo sebelumnya mengklaim bahwa dirinya merupakan lulusan Universitas Toyo, namun belakangan diketahui bahwa ia sebenarnya telah dikeluarkan dari universitas tersebut. Fakta ini memicu sorotan tajam dari publik dan pejabat pemerintahan, serta menimbulkan krisis kepercayaan terhadap kepemimpinannya.

Permintaan maaf disampaikan Takubo dalam beberapa kesempatan. Di sore hari tanggal 8 Juli, ia menyampaikan permintaan maaf kepada jajaran eksekutif kota dalam rapat kebijakan. “Saya menyebabkan ketidaknyamanan karena alasan pribadi,” ucap Takubo singkat. Pada malam harinya, ia kembali menyampaikan permintaan maaf di hadapan sekitar 100 staf pemerintah kota yang berkumpul di ruang konferensi besar balai kota.

Takubo juga menyampaikan permintaan maaf resmi kepada masyarakat melalui situs web Kota Ito.

Sementara itu, dampak dari skandal ini mulai terasa, terutama dalam sektor pariwisata yang menjadi andalan kota tersebut. Kepala Departemen Perencanaan Kota, Tsuyoshi Chikamochi, mengungkapkan bahwa sejumlah agen wisata membatalkan tur mereka ke Kota Ito setelah skandal ini mencuat. “Kami ingin menyelesaikan perpecahan dan kebingungan di kota ini sesegera mungkin,” ujarnya kepada media Jepang The Mainichi.

Dalam konferensi pers sehari sebelumnya, yakni pada 7 Juli, Takubo sempat mengakui bahwa dirinya menyetujui penggunaan klaim kelulusan universitas dalam majalah hubungan masyarakat pemerintah kota. Namun, ia tetap bersikeras bahwa hingga tanggal 28 Juni ia masih yakin telah lulus. “Saya yakin saya telah lulus hingga 28 Juni (ketika dikonfirmasi bahwa saya dikeluarkan),” ucapnya.

Mengenai dokumen yang sempat ditunjukkannya, Takubo mengklaim bahwa “sertifikat kelulusan” tersebut asli, meski ia tidak mengingat secara pasti bagaimana memperoleh dokumen tersebut. Ijazah tersebut telah diminta oleh ketua dan wakil ketua dewan kota dan rencananya akan diserahkan kepada Kejaksaan Umum Distrik Shizuoka untuk penyelidikan lebih lanjut.

Hiromichi Nakajima, juru bicara Majelis Kota Ito, menyatakan bahwa keputusan Takubo untuk mundur merupakan langkah yang bijaksana demi meredakan ketegangan dan menjaga integritas pemerintahan.

Dalam waktu dua minggu ke depan, Takubo berencana menyerahkan surat penjelasan resmi kepada pihak kejaksaan. Ia juga menyampaikan niat untuk mengundurkan diri secara resmi setelah proses tersebut. Sesuai dengan Undang-Undang Pemilihan Umum di Jepang, pemilihan wali kota pengganti akan digelar dalam waktu maksimal 50 hari setelah pengunduran dirinya dinyatakan sah.
×
Berita Terbaru Update