-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Barracuda yang Menggilas Kemanusiaan

Jumat, 29 Agustus 2025 | 16.26 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-29T09:26:53Z


Jakarta, Kamis malam, 28 Agustus 2025. Jalan Penjernihan I menjadi saksi bisu betapa nyawa manusia bisa begitu murah, seolah hanya angka dalam catatan peristiwa. Dentuman gas air mata, teriakan massa, langkah kocar-kacir, dan suara mesin Barracuda yang meraung tak peduli arah. Lalu, di tengah kekacauan itu, seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan terkapar. Tubuhnya ditelan besi baja beroda raksasa.


Ia bukan aktivis senior. Ia bukan provokator. Ia hanyalah anak bangsa yang sehari-hari mencari nafkah dengan setia mengantar penumpang. Tapi malam itu, ia pulang hanya sebagai jenazah.


Ketika Roda Keadilan Malah Menggilas


Rantis Barracuda Brimob, yang seharusnya menjadi tameng menjaga ketertiban, berubah menjadi monster yang menggilas kemanusiaan. Gas air mata bukan hanya diarahkan pada demonstran, tapi juga menghantam ke jantung pemukiman warga. Lantai sepuluh rusun Bendungan Hilir pun dicekam bau pedih yang menusuk.


Apa artinya keamanan jika ia lahir dari darah rakyatnya sendiri? Apa artinya negara jika warganya mati di jalanan tanpa kesempatan membela diri?


Ojol: Simbol Rakyat Kecil


Affan adalah potret kita semua. Ia bisa jadi tetangga, saudara, atau bahkan diri kita sendiri. Helmnya bukan helm perang, tapi helm hijau—lambang ketekunan rakyat kecil menantang kerasnya ibu kota. Di balik jaket Grab yang basah oleh keringat, ada tanggung jawab menafkahi keluarga. Ada mimpi sederhana: pulang dengan selamat, membawa rezeki halal.


Namun, sebuah kendaraan baja menutup perjalanan itu selamanya.


Air Mata di Ruang Jenazah


Ketika Kapolri datang ke RSCM, matanya berkaca-kaca, suaranya lirih penuh penyesalan. Tapi pertanyaannya: mengapa penyesalan selalu datang setelah korban tiada? Mengapa perintah "hati-hati" selalu lahir terlambat, ketika tubuh rakyat sudah terbungkus kain putih?


Tangisan keluarga Affan bukan sekadar duka pribadi. Itu jeritan sebuah bangsa yang selalu membayar mahal setiap kali negara salah langkah.


Amarah yang Membara


Ratusan driver ojol memadati jalanan menuju Mako Brimob. Mereka tidak membawa senjata, hanya membawa kemarahan dan kesedihan. Mereka menuntut jawaban: siapa yang bertanggung jawab? Mengapa monster baja itu tidak berhenti?


Malam itu, Kwitang bukan sekadar markas Brimob. Ia menjadi panggung sejarah di mana rakyat kecil menantang aparatus negara. Batu, kayu, dan teriakan melawan tameng serta barikade. Sebuah perlawanan yang lahir bukan dari kebencian, melainkan dari luka.


Bukan Sekadar Kecelakaan


Ada yang mencoba menyebut ini "insiden". Ada yang bilang "kecelakaan." Tapi bagaimana mungkin disebut kecelakaan jika roda baja terus melaju, padahal tubuh manusia sudah terkapar di depannya? Apakah nurani juga ikut terinjak di balik kaca rantis itu?


Negara tidak boleh bersembunyi di balik kata-kata diplomatis. Keadilan tidak bisa ditebus hanya dengan maaf.


Akhir Sebuah Malam, Awal Sebuah Tuntutan


Jakarta malam itu seperti film gelap yang diputar ulang di kepala kita: sorot lampu, bayangan rantis, jeritan massa, tubuh terkapar, dan gas air mata yang merayap hingga ke kamar anak-anak di rusun. Sebuah adegan yang tidak akan hilang dari ingatan bangsa ini.


Affan telah tiada. Tapi kepergiannya meninggalkan tanya besar:

  • Apakah nyawa rakyat kecil sebanding dengan roda baja negara?
  • Apakah keadilan hanya akan berhenti di ruang pemeriksaan Propam?
  • Ataukah kita sedang menyaksikan babak baru tragedi yang akan berulang?


Penutup: Nyawa Lebih Mahal dari Segala Kekuasaan


Tragedi ini bukan hanya tentang satu driver ojol. Ini tentang harga nyawa manusia di negeri yang kita cintai. Jika negara gagal menjaganya, untuk apa kita menyebutnya negara?


Barracuda boleh berlapis baja, tapi ia tidak pernah lebih kuat dari luka seorang ibu yang kehilangan anaknya.


Dan kelak, sejarah akan mencatat bukan hanya siapa yang melindas, tapi juga siapa yang membiarkan roda itu terus bergulir di atas tubuh rakyatnya.

×
Berita Terbaru Update