-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Koalisi Rakyat Cianjur Serukan Aksi Lawan Kriminalisasi Polisi, Ribuan Massa Diperkirakan Hadir

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10.48 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-30T03:48:54Z
Gelombang perlawanan rakyat kembali mengemuka di Kabupaten Cianjur. Aliansi besar yang menamakan diri Koalisi Rakyat Cianjur (KRC), terdiri dari mahasiswa, buruh, petani, pelajar, pengemudi ojek online, hingga kaum ibu-ibu rumah tangga, resmi menyerukan aksi unjuk rasa besar-besaran pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Dalam seruan aksinya, KRC menegaskan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas sekaligus perlawanan terhadap apa yang mereka sebut sebagai “kriminalisasi oleh aparat kepolisian”. Poster digital yang beredar luas menampilkan ajakan keras: “Lawan Kriminalisasi Polisi” dengan tagar #RevolusiDPR dan #RevolusiPolri.

Titik Kumpul dan Rute Aksi

Berdasarkan informasi yang dihimpun, massa aksi akan berkumpul di STAI Al-Azhary Cianjur, lalu bergerak menuju Tugu Lampu Gentur dan berakhir di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur sebagai titik utama penyampaian aspirasi.
Aksi dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai (menang).

Sementara itu, dalam surat pemberitahuan resmi bernomor 001/KRC/VIII/2025 yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Resort Cianjur, pihak KRC menyebutkan bahwa jumlah massa yang akan turun ke jalan diperkirakan mencapai 1.500 orang. Kelengkapan aksi meliputi spanduk, pengeras suara (toa), bendera, dan atribut lainnya.


Pernyataan Sikap Koalisi

Dalam surat yang ditandatangani langsung oleh Patrik selaku Pimpinan Aksi, Koalisi Rakyat Cianjur menegaskan bahwa aksi ini dilakukan untuk memastikan suara rakyat didengar dan keadilan ditegakkan.
“Dengan ini kami bermaksud untuk memberitahukan aksi tersebut dalam rangka pengamanan aksi agar berjalan sesuai kehendak rakyat dan keadilan bisa ditegakkan. Melawan atau kafir!” demikian tertulis dalam surat tersebut.

Seruan yang lantang juga disuarakan dalam penutup surat:

“Hidup Mahasiswa! Hidup Buruh! Hidup Rakyat Indonesia!”


Latar Belakang

Aksi ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara masyarakat sipil dengan aparat keamanan, terutama setelah kasus tragis meninggalnya seorang pengemudi ojek online di Jakarta yang terlindas kendaraan taktis Brimob pada 28 Agustus 2025 lalu. Peristiwa itu memicu gelombang kemarahan publik di berbagai daerah, termasuk Cianjur.

Poster aksi yang beredar bahkan menampilkan ilustrasi seorang pengemudi ojol yang terkapar di hadapan kendaraan taktis bertuliskan kata-kata “Dilindas, Ditindas.” Visual tersebut kian mempertegas kemarahan rakyat terhadap praktik represif aparat.

Penegasan Solidaritas

Koalisi Rakyat Cianjur menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa, melainkan simbol solidaritas seluruh elemen masyarakat Cianjur terhadap keadilan yang dinilai tercederai.
“Ini adalah panggilan rakyat. Buruh, petani, mahasiswa, ojol, hingga ibu-ibu akan turun ke jalan demi melawan ketidakadilan,” tegas pernyataan dalam pamflet resmi KRC.
×
Berita Terbaru Update