Panen seluas 2,5 hektare tersebut digarap oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gemah Ripah, dan dilaksanakan pada Jumat (1/8/2025). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Cianjur, Nurdiyanti, yang menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan para petani di Kecamatan Mande.
“Alhamdulillah, hasil panennya luar biasa. Produktivitasnya mencapai 8 ton per hektare, jauh di atas rata-rata produktivitas di wilayah lain yang hanya sekitar 4 ton per hektare,” ujar Nurdiyanti.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari pemilihan benih unggul jenis hibrida yang ditujukan untuk bahan baku pakan ternak serta penerapan teknik budidaya yang optimal oleh para petani.
Lebih lanjut, Nurdiyanti menuturkan bahwa Perum Bulog telah menyatakan kesiapannya untuk menyerap hasil panen jagung hibrida tersebut dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni Rp6.400 per kilogram. Nantinya, jagung yang telah dipanen akan melalui proses pemipilan dan pengeringan oleh mitra Bulog hingga kadar air di bawah 18 persen sebelum masuk ke gudang penyimpanan.
Lahan yang dipanen sendiri merupakan milik Haji Solihin, Ketua Gapoktan Gemah Ripah, yang selama ini aktif dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya. Pemerintah daerah pun memberikan dukungan penuh dalam berbagai bentuk, termasuk bantuan alat pertanian seperti traktor dari APBD, pembangunan gudang penyimpanan, serta alat pengering dan pemipil jagung.
“Ini adalah bagian dari upaya kami dalam mendukung program ketahanan pangan dan swasembada nasional,” ujar Nurdiyanti.
Kabupaten Cianjur, lanjutnya, saat ini telah mencapai swasembada pangan untuk subsektor tanaman pangan, khususnya padi. Dengan populasi sekitar 2,6 juta jiwa, kebutuhan beras di wilayah ini tidak hanya tercukupi tetapi juga surplus dan dapat disalurkan ke daerah lain.
“Alhamdulillah, Cianjur insya Allah tidak akan ada yang kelaparan. Kami optimistis dapat terus menjaga peran sebagai lumbung pangan untuk Jawa Barat bahkan nasional,” pungkasnya.
