-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tarkam di Sindangbarang Ricuh, Suporter dan Pemain Terlibat Baku Hantam

Selasa, 05 Agustus 2025 | 21.56 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-07T02:04:16Z
Turnamen sepak bola antar kampung (tarkam) di Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, memanas. Bentrokan melibatkan sejumlah pemain dan dua kelompok suporter pecah saat laga penyisihan berlangsung, Sabtu (2/8/2025). Kericuhan tersebut sempat terekam dalam video amatir dan menyebar luas di media sosial.

Puluhan penonton dan pemain tampak terlibat aksi saling pukul, menyebabkan suasana pertandingan berubah menjadi kacau. Peristiwa ini terjadi dalam rangka turnamen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang digelar oleh masyarakat setempat.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jatisari, Yanto, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa keributan terjadi saat pertandingan antara tim sepak bola dari Kampung Jatisari dan Kampung Sukamaju.

“Iya, itu kejadiannya waktu babak penyisihan dalam rangka menyambut HUT RI ke-80,” ujar Yanto seperti dilansir beritacianjur.com, Selasa (5/8/2025).

Yanto mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti pemicu utama kericuhan. Namun, ia menduga insiden dipicu oleh aksi provokatif dari suporter yang memanas-manasi suasana di tengah pertandingan.

“Belum jelas awal keributannya bagaimana, tapi kemungkinan dipicu oleh hal-hal yang biasa terjadi dalam pertandingan sepak bola, seperti permainan kasar dari pemain lalu ada reaksi dari penonton. Tapi ini masih dugaan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, belum diketahui secara pasti siapa saja yang terluka atau terlibat secara langsung dalam insiden tersebut, karena kondisi sangat kacau pada saat kejadian. Namun, pihak desa telah memediasi kedua tim yang bertanding dan memastikan situasi kembali kondusif.

“Kami belum bisa memastikan siapa yang terluka karena situasinya cukup ricuh. Tapi sudah difasilitasi mediasi dan kedua tim serta suporter sudah sepakat berdamai. Pertandingan pun dilanjutkan seperti biasa,” tambahnya.

Guna mencegah kericuhan serupa terjadi di pertandingan selanjutnya, pihak panitia bersama pemerintah desa telah mengambil langkah antisipatif. Pengamanan di lokasi pertandingan diperketat, dengan melibatkan unsur Muspika dan aparat keamanan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolsek Sindangbarang, Forkopimcam, dan Babinsa untuk meningkatkan pengawasan di lapangan. Pertandingan akan terus kami pastikan berlangsung aman hingga partai final yang direncanakan digelar pada 18 Agustus 2025,” pungkasnya.
×
Berita Terbaru Update