Kebakaran melanda sebuah pondok pesantren di Desa Margaluyu, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Senin (8/9/2025). Api yang diduga berasal dari arus pendek listrik itu menghanguskan sedikitnya 10 kamar santri hingga nyaris rata dengan tanah.
Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur menurunkan dua unit mobil damkar dari Pos Sindangbarang untuk menjinakkan api. Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama kepolisian terkait penyebab pasti kebakaran.
“Dugaan sementara, api dipicu arus pendek listrik. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun sekitar 10 kamar santri ludes dilalap api. Petugas langsung melakukan pemadaman hingga tuntas,” kata Budianto.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas melanjutkan proses pendinginan guna memastikan tidak ada bara api yang tersisa dan mencegah kobaran api menjalar ke bangunan lain, termasuk rumah warga di sekitar pesantren. Proses pemadaman melibatkan aparat kepolisian, warga sekitar, serta pengurus pondok pesantren.
Budianto juga mengimbau agar pengurus pesantren dan masyarakat rutin melakukan pengecekan instalasi listrik untuk menghindari musibah serupa.
“Pastikan kondisi jaringan listrik di dalam rumah baik dan terawat. Saat meninggalkan rumah, matikan sambungan listrik, kompor, maupun peralatan elektronik lainnya,” ujarnya.
Saksi mata sekaligus warga sekitar, Ili Sadili (57), menuturkan api pertama kali terlihat sudah membesar di bangunan pondok pesantren yang berlantai dua semi permanen. Warga pun berhamburan ke lokasi dan berupaya melakukan pemadaman dengan alat seadanya sambil menunggu kedatangan mobil damkar.
“Sekitar 10 ruangan atau asrama santri ludes terbakar. Kami hanya bisa berusaha dengan ember dan selang plastik, tapi api cepat sekali menjalar,” ungkap Ili.
Beruntung, saat kebakaran terjadi kondisi pondok pesantren sedang sepi karena sebagian besar santri sudah pulang, sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Namun, kerugian materiil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.