![]() |
| Anggota Polsek Sukaluyu bersama Kepala Desa Sukasirna dan Babinsa desa memeriksa tempat kejadian yang menewaskan balita tenggelam. (Endi | Pakar) |
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh seorang anak, Gani M. Fahreza (10), yang saat itu hendak pulang setelah bermain. Ia melihat tubuh korban sudah mengambang di kolam dengan posisi tengkurap.
“Saat saya mau pulang, saya lihat Mugi sudah mengambang di kolam ikan,” ungkap Gani kepada wartawan.
Temuan itu langsung diberitahukan kepada orang tuanya, kemudian disampaikan kepada ayah korban, Dadang Bayhaki (45), yang saat itu sedang menjaga warung, dan ibunya, Ellis (40), yang tengah membantu persiapan acara pengajian muludan di rumah. Keduanya bergegas menuju lokasi dan mendapati putra mereka sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Korban yang saat itu mengenakan baju biru dan celana cokelat segera dievakuasi oleh warga bersama bidan desa ke Rumah Sakit RSDH Cianjur. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
Kanit Reskrim Polsek Sukaluyu, Iptu Teten Permana, membenarkan kejadian tersebut. Ia menegaskan, hasil visum menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Setelah menerima laporan, kami langsung mendatangi lokasi bersama Kepala Desa Sukasirna dan Babinsa. Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban murni meninggal karena tenggelam. Tidak ada tanda penganiayaan,” ujar Teten, Selasa (16/9/2025).
Menurut Teten, korban diduga berjalan sendiri menuju kolam setelah sebelumnya terlihat bermain di teras rumah. Saat itu, orang tua korban tengah sibuk mempersiapkan kegiatan pengajian sehingga tidak menyadari anaknya keluar dari pengawasan.
“Korban bermain sendiri tanpa pengawasan, lalu menuju kolam dan tenggelam dalam kondisi tengkurap,” jelasnya.
Jenazah korban langsung dimakamkan setelah menjalani visum di rumah sakit. Sementara itu, kedua orang tua korban masih mengalami syok mendalam atas kejadian tersebut.
Teten mengingatkan, kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para orang tua agar lebih waspada menjaga anak-anak, terutama di sekitar area berbahaya seperti kolam, sungai, atau genangan air.
“Pengawasan terhadap anak kecil harus ekstra ketat. Jangan sampai lengah meski hanya sebentar,” tegasnya.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan anak-anak di lingkungan rumah.
