.jpg)
Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Djoko Purnomo, mengatakan pihaknya telah mulai melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk imbauan di sepanjang kawasan Bomero Citywalk. Spanduk tersebut ditujukan agar para pedagang mengetahui rencana pemindahan dan dapat mempersiapkan diri.
“Tujuan dipasangnya spanduk sebagai bentuk sosialisasi agar para pedagang dapat mempersiapkan diri sebelum dipindahkan ke Pasar Induk. Selanjutnya akan dilakukan imbauan langsung,” ujar Djoko di Cianjur, Rabu (17/9/2025).
Djoko menjelaskan, Bomero Citywalk sejatinya diperuntukkan sebagai ruang publik, tempat warga berjalan kaki dan berolahraga di tengah kota. Kawasan itu bukan area perdagangan, meskipun pada belasan tahun lalu lebih dikenal sebagai Pasar Bojongmeron.
Setelah kebakaran besar melanda Pasar Bojongmeron, pemerintah daerah memindahkan seluruh pedagang ke Pasar Induk Pasirhayam. Namun dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pedagang kembali membuka lapak di Bomero Citywalk dan memanfaatkan trotoar sebagai tempat berjualan.
“Setelah terbakar, kawasan tersebut ditata menjadi taman kota dan tempat berolahraga warga, bukan untuk pedagang yang sudah dipindahkan ke pasar induk. Karena itu, kami akan kembalikan mereka ke lapak dan kios di Pasar Induk,” tegasnya.
Menurut Djoko, alasan sebagian besar pedagang nakal memilih berjualan di Bomero Citywalk karena lokasi tersebut lebih ramai dan mudah dijangkau oleh angkutan umum, dibandingkan dengan Pasar Induk Pasirhayam. Meski demikian, Pemkab Cianjur akan tetap mendorong pemindahan secara bertahap agar tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Sosialisasi ini menjadi langkah awal sebelum penertiban dilakukan secara langsung oleh aparat gabungan Satpol PP, Dinas Perdagangan, dan dinas terkait lainnya. Pemerintah berharap, pemindahan ini dapat mengembalikan fungsi Bomero Citywalk sebagai ruang publik sekaligus menata kembali pusat perdagangan di Pasar Induk Cianjur.
