Sembilan rumah warga di Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak akibat diterjang angin puting beliung pada Senin (29/9/2025) petang. Meski tidak ada korban jiwa, puluhan warga terpaksa mengungsi karena khawatir hujan turun saat malam hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Iwan Karyadi, mengatakan sebagian besar kerusakan terjadi di bagian atap rumah warga yang tersapu angin kencang. Menurutnya, peristiwa itu cukup mengejutkan karena terjadi secara tiba-tiba di tengah kondisi cuaca yang relatif cerah.
“Kami sudah mengirim petugas dan relawan guna melakukan pendataan serta membantu warga korban bencana angin puting beliung. Tidak ada korban jiwa, namun sembilan kepala keluarga mengungsi sementara ke rumah saudaranya,” ujar Iwan di Cianjur, Senin.
Iwan menambahkan, setelah pendataan selesai pihaknya akan segera mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur. Bantuan tersebut terutama difokuskan untuk memperbaiki kerusakan rumah warga, mengingat sebagian besar atap hilang terbawa angin.
“Kami ajukan agar warga segera mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Saat ini petugas masih mendata karena ditakutkan ada rumah lain yang juga terdampak,” katanya.
Selain itu, BPBD mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat memasuki musim pancaroba. Menurut Iwan, warga perlu jeli melihat tanda-tanda alam serta segera mengungsi jika hujan deras turun, karena wilayah Cianjur juga rawan banjir dan longsor.
Warga Mengungsi Sementara
Kepala Desa Sukakerta, Rudi Hadiansyah, membenarkan adanya sembilan rumah yang mengalami kerusakan cukup parah. Seluruh penghuni rumah selamat karena saat kejadian mereka sedang berada di luar rumah.
“Sembilan kepala keluarga terdiri dari 21 jiwa untuk sementara terpaksa mengungsi karena khawatir hujan turun pada malam hari, mengingat atap rumah mereka sudah rusak,” tutur Rudi.
Rudi mengatakan pihak desa sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemkab Cianjur melalui BPBD. Ia berharap bantuan segera turun agar warga bisa kembali ke rumah masing-masing dan tidak terlalu lama tinggal di tempat pengungsian sementara.
“Kami berharap bantuan dari pemerintah bisa cepat datang, sehingga warga segera memperbaiki rumah mereka,” tambahnya.
Hingga Senin malam, tim BPBD bersama aparat desa masih melakukan pendataan serta memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak. Kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.