-->

Notification

×

Iklan

Iklan

772 Rumah di Mande Cianjur Rusak Akibat Cuaca Ekstrem, Puluhan Keluarga Mengungsi

Senin, 27 Oktober 2025 | 23.41 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-28T00:07:36Z
Foto: ANTARA/Ahmad Fikri


Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam lima hari terakhir menyebabkan kerusakan parah di ratusan rumah warga. Berdasarkan pendataan petugas gabungan, tercatat sebanyak 772 rumah rusak akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi hampir setiap hari.

Camat Mande, Epi Rusmana, membenarkan bahwa cuaca ekstrem tersebut melanda sebagian besar desa di wilayahnya sejak pekan lalu. Selain merusak rumah warga, sebanyak 22 pohon berbagai ukuran juga tumbang, bahkan menimpa beberapa bangunan sekolah dan rumah penduduk.

“Laporan jumlah rumah rusak terdampak cuaca ekstrem terbanyak berasal dari Desa Bobojong sebanyak 674 unit dan Desa Kademangan sebanyak 98 unit,” ujar Epi saat ditemui di Mande, Senin (27/10/2025).

Menurut Epi, sekitar 50 persen rumah yang terdampak mengalami rusak berat dan sedang, sementara sisanya mengalami kerusakan ringan, terutama di bagian atap. Untuk rumah yang rusak ringan, sebagian warga telah melakukan perbaikan mandiri.

Sementara itu, sekitar 40 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi karena rumah mereka mengalami kerusakan cukup parah. Sebagian besar warga memilih mengungsi ke rumah sanak saudaranya di sekitar wilayah Mande.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Cianjur, Dinas Sosial, serta PMI untuk menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak. Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban mereka selama masa perbaikan rumah,” jelas Epi.

Pihak kecamatan juga telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan rumah ke Pemerintah Kabupaten Cianjur. Menurut Epi, laporan tersebut sudah diterima dan mendapat respons langsung dari Bupati Cianjur, yang menugaskan dinas terkait untuk menindaklanjuti proses bantuan.

Di sisi lain, penanganan pohon tumbang yang sempat menutup akses jalan utama Mande–Cianjur dan jalur antar-kecamatan telah rampung dilakukan. Petugas gabungan dari TNI/Polri, BPBD, Damkar, PMI, dan relawan dikerahkan untuk membersihkan material pohon yang menutup jalan.

Kini, jalur yang sempat terputus sudah dapat dilalui kembali. Meski begitu, pihak kecamatan mengimbau pengendara agar tetap berhati-hati saat melintas, terutama saat hujan deras.

“Banyak pohon besar di pinggir jalan yang rawan tumbang. Kami sudah menyiagakan petugas dan relawan untuk memantau serta melakukan penanganan cepat jika terjadi bencana susulan,” tutur Epi menambahkan.

Cuaca ekstrem di wilayah selatan Cianjur diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. Warga diminta tetap waspada dan segera melapor ke aparat desa atau posko bencana apabila menemukan tanda-tanda bahaya seperti pohon miring atau atap rumah yang mulai rapuh.
×
Berita Terbaru Update