Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video seorang pria yang diduga ajudan Bupati Purwakarta sekaligus anggota aktif Brimob Polda Jawa Barat. Pria tersebut disebut-sebut kepergok berada di rumah seorang wanita yang disebut sebagai janda.
Video berdurasi sekitar satu menit itu pertama kali diunggah oleh akun @ayu.guzel, yang mengaku sebagai istri pria tersebut, pada Kamis (9/10/2025). Dalam rekamannya, tampak pria berkaos hitam bertuliskan “LIBERTY DEATH” berada di dalam sebuah rumah yang disebut-sebut milik wanita bernama Ike di wilayah Ngamprah.
Dari video yang beredar, suasana tampak tegang ketika sang istri memergoki keberadaan suaminya di rumah tersebut. Ia bahkan menyorot sebuah tas ransel yang sudah berada di dalam kamar dan berkata,
“Kok tasnya sudah di kamar?”
yang mengisyaratkan bahwa pria itu kerap berkunjung ke rumah tersebut.
Dalam unggahannya, sang istri juga menuliskan curahan hati yang menggambarkan rasa kecewa dan sakit hati atas dugaan perselingkuhan tersebut.
Ia menulis:
“Miris!! Tanpa kena sanksi, Brimob @humaspoldajabar yg juga ajudan bupati Purwakarta kepergok asik di rumah janda bohai. Rumah tangga selama 8 tahun kini hancur, sang istri dirumah merenungi nasib, sedangkan brimobnya bahagia tanpa tersentuh hukum. Mentang-mentang ajudan bupati.”
Ia mengaku suaminya pernah berjanji tidak akan menceraikan dirinya dan sempat meminta maaf, namun dugaan perselingkuhan itu tetap berlanjut. Dalam keterangannya, ia juga menyebut wanita idaman lain tersebut sebagai “janda anak dua” dan menuding suaminya sempat membandingkan kelas sosial antara dirinya dan sang wanita.
Kasus ini langsung memicu reaksi keras dari masyarakat. Warganet membanjiri kolom komentar unggahan tersebut dengan kecaman dan mempertanyakan integritas aparat penegak hukum, terlebih karena yang bersangkutan merupakan anggota Brimob yang menjabat sebagai ajudan kepala daerah.
“Gila ini pengawal Bupati lho, pengawal Bupati Purwakarta. Om Zein gimana ini anak buahnya? Ya Allah, selingkuh,” ujar suara dalam video tersebut, menyinggung pimpinan instansi terkait.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Polda Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Purwakarta terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh ajudan bupati tersebut.
Unggahan itu telah ditonton ribuan kali dan dibagikan secara luas di berbagai platform media sosial. Publik menuntut adanya klarifikasi dan sanksi tegas apabila dugaan tersebut terbukti benar.
