-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Belasan Siswa di Gekbrong Diduga Keracunan Setelah Santap Menu Makan Bergizi Gratis (MBG)

Kamis, 09 Oktober 2025 | 21.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-10T02:14:08Z


Sebanyak 16 siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10/2025).

Para siswa tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Gekbrong untuk mendapatkan perawatan medis setelah mengeluhkan gejala seperti pusing, mual, dan muntah beberapa saat usai makan.

Kepala Puskesmas Gekbrong, Titin Kuraesin, mengatakan pihaknya segera melakukan penanganan begitu menerima laporan adanya belasan siswa yang mengalami gejala serupa setelah menyantap menu MBG.

“Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang, sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah. Sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG,” ujar Titin di Cianjur.

Adapun menu yang disantap siswa pada hari kejadian meliputi nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan buah anggur.

Menurut Titin, setelah mendapatkan perawatan intensif selama sekitar lima jam, kondisi seluruh siswa berangsur membaik. Mereka pun telah dipulangkan, namun tetap dalam pengawasan petugas kesehatan untuk memastikan kondisi benar-benar pulih.

Pihak Puskesmas Gekbrong hingga kini belum dapat memastikan penyebab pasti keracunan tersebut. Namun, sampel makanan dan muntahan siswa telah diambil dan dikirim ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur untuk dilakukan uji laboratorium.

“Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk diuji di laboratorium, guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut,” jelasnya.

Selain itu, pihak puskesmas juga telah melakukan pengecekan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, termasuk memeriksa standar kebersihan dapur. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya masalah berarti terkait kondisi fasilitas dan proses pengolahan makanan.

Namun, Titin menambahkan bahwa Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk dapur penyedia MBG tersebut masih dalam proses penerbitan. Sebagai langkah antisipatif, pihaknya membentuk Satuan Tugas (Satgas) di Puskesmas Gekbrong untuk meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG di wilayahnya.

“Setelah Satgas terbentuk, pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di wilayah Gekbrong,” pungkas Titin.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu inisiatif pemerintah yang bertujuan memberikan asupan gizi seimbang bagi siswa sekolah. Namun, kejadian di Gekbrong ini menjadi catatan penting bagi seluruh pihak terkait agar standar kebersihan dan keamanan pangan lebih diperketat demi menjaga keselamatan peserta program.
×
Berita Terbaru Update