Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dedikasi para tenaga kesehatan yang tetap berjuang di tengah keterbatasan infrastruktur, khususnya di wilayah terpencil seperti Kecamatan Pagelaran.
“Mereka terpaksa harus berjalan kaki menempuh medan terjal sejauh kiloan meter ketika warga di pelosok membutuhkan pertolongan. Bahkan, ada yang ikut mengawal pasien yang ditandu hingga ke jalan besar sebelum akhirnya bisa dibawa ke rumah sakit atau puskesmas,” ujar Wahyu di Cianjur, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, masih banyak infrastruktur jalan di wilayah utara hingga selatan Cianjur yang rusak dan memerlukan perbaikan. Pemerintah daerah telah menyiapkan langkah bertahap untuk melakukan pembenahan, agar layanan publik, termasuk kesehatan dan perekonomian warga, dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
“Tenaga kesehatan di pelosok perlu diberikan apresiasi lebih agar semangat pengabdian mereka semakin tinggi. Salah satu bentuk dukungan nyata dari pemerintah adalah dengan memperbaiki akses jalan yang bisa dilalui kendaraan,” tambahnya.
Kisah perjuangan tenaga kesehatan di pelosok pun menjadi bukti nyata kondisi tersebut. Di Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, dua bidan desa, Neuis Nur Azizah dan Habibah, bersama sejumlah warga, terpaksa menandu seorang ibu hamil bernama Masropah (25) menuju puskesmas terdekat.
Aksi tersebut dilakukan lantaran jalan menuju perkampungan tersebut rusak parah akibat pergeseran tanah yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga ambulans tidak dapat menembus lokasi. Saat itu, Masropah telah mengalami pembukaan tiga dan harus segera mendapatkan pertolongan medis.
“Kami membuat tandu dari bambu untuk membawa pasien sejauh satu kilometer hingga ke titik jalan yang bisa dilalui mobil ambulans,” tutur Neuis.
Perjalanan tersebut memakan waktu cukup lama karena kondisi jalan yang rusak dan menanjak. Setelah berhasil mencapai jalan besar, pasien langsung dibawa menggunakan ambulans menuju puskesmas. Dua jam kemudian, Masropah melahirkan seorang bayi laki-laki dalam kondisi selamat.
Neuis menambahkan, kondisi serupa bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut. Banyak warga di daerah pelosok Pagelaran yang harus ditandu saat membutuhkan layanan kesehatan karena sulitnya akses jalan.
“Kalau melahirkan saat ditandu belum pernah, tapi membantu persalinan di dalam ambulans sudah sering. Sebagian besar ibu hamil dari pelosok mengalami kesulitan akses akibat jalan rusak atau dampak bencana alam,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur menegaskan komitmennya untuk terus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah pelosok. Selain untuk mempermudah akses kesehatan, pembenahan jalan juga diharapkan dapat menunjang kegiatan pendidikan, ekonomi, dan sosial masyarakat secara menyeluruh.
.jpg)