 |
| Foto: Dok KOMPAS.COM/RASYID RIDHO |
Kabar bahagia itu pertama kali diketahui publik melalui flyer dan video yang beredar di media sosial. Saat dikonfirmasi, Dini membenarkan bahwa dirinya memang menerima hadiah tersebut langsung dari pimpinan Ponpes Daarul Shafa, Ahmad Rifky atau yang dikenal sebagai Ustaz Lancip.
“Iya, sudah dikirim (informasi umrah gratis). Rencananya beliau, Pak Ustaz Lancip, mau berkunjung ke rumah saya hari Ahad (Minggu),” kata Dini kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2025).
Dini mengaku bersyukur atas hadiah tersebut, yang dianggapnya sebagai jawaban atas ujian hidup yang baru saja ia alami.
“Alhamdulillah. Saat saya difitnah itu, tak banyak yang bisa saya lakukan. Saya tidak bermedsos juga, tapi saya yakin, orang yang dizalimi doanya akan dikabulkan Allah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, di tengah tekanan dan cibiran, satu-satunya hal yang ia lakukan adalah berserah diri dan berdoa.
“Saat itu saya hanya meminta keajaiban untuk menepis segala fitnah. Alhamdulillah, pertolongan Allah datang dari segala penjuru,” tuturnya dengan haru.
Diberikan Secara Spontan
Sementara itu, pimpinan Ponpes Daarul Shafa, Ustaz Ahmad Rifky (Ustaz Lancip), menjelaskan bahwa pemberian hadiah umrah kepada Dini dilakukan secara spontan, bukan bagian dari program rutin pesantrennya.
“Jadi itu spontan aja sebenarnya. Karena kita ingin memberikan yang mungkin spontanitas itu bukan gerakan saya ya, gerakan Allah SWT untuk memberikan hadiah yang terbaik buat seorang guru dan memotivasi juga para guru-guru yang lainnya,” ujarnya.
Meski begitu, Ahmad menuturkan bahwa pesantrennya memang memiliki program umrah gratis setiap tahun. Namun, untuk kasus Dini, pemberian dilakukan secara khusus dan simbolik karena ujian yang ia alami.
“Sebenarnya umrah gratis ini di dalam Tabligh Akbar Milad Pondok Pesantren Darul Shafa. Nah karena kemarin pas Milad terjadi tanggal 15 itu, saya izin kepada para jamaah, kita berikan ke Ibu Dini,” jelasnya.
Sebelumnya, Ponpes Daarul Shafa juga pernah memberikan hadiah umrah kepada Ustaz Cecep dari Cianjur, yang sempat dipenjara karena difitnah oleh wali santrinya sebelum akhirnya dibebaskan.
Ahmad menegaskan bahwa penghargaan ini juga merupakan bentuk dukungan moral bagi para guru yang sering kali kurang mendapatkan penghargaan di masyarakat.
“Apalagi sekarang kan kondisi guru di negeri kita ini kurang dihargai, kurang dimuliakan. Kita ingin memberikan semangat bahwa profesi guru adalah pekerjaan mulia,” tegasnya.
Menurut Ahmad, seluruh biaya keberangkatan umrah akan ditanggung penuh oleh pesantren dan dijadwalkan berangkat setelah musim haji tahun 2026.
Kasus yang Sempat Menghebohkan
Nama Dini Pitria sebelumnya menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa ia menampar salah satu siswa SMAN 1 Cimarga. Kasus tersebut berujung pada aksi mogok belajar yang dilakukan ratusan siswa selama dua hari sebagai bentuk protes.
Tidak hanya itu, sejumlah orangtua siswa pun sempat melaporkan Dini ke pihak kepolisian. Namun, kasus tersebut akhirnya diselesaikan secara damai setelah laporan dicabut dan kedua pihak sepakat berdamai.
Pemerintah Provinsi Banten sempat menonaktifkan Dini dari jabatannya sebagai kepala sekolah. Namun setelah proses klarifikasi dan penyelidikan selesai, ia kembali dipulihkan ke posisinya semula.
Kini, setelah melewati badai fitnah dan tekanan berat, Dini justru mendapat kesempatan spiritual untuk menunaikan ibadah umrah secara gratis — sebuah bentuk penghargaan dan keajaiban yang datang di waktu yang tak terduga.
